Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Pasar 5G Indonesia, Ini Strategi Huawei

Kompas.com - 15/01/2021, 12:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal China, Huawei menyatakan telah menyiapkan strategi untuk menggarap pasar internet 5G di Indonesia. Strategi pertama, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait 5G.

"Strategi kami saat adopsi teknologi baru yaitu meningkatkan pemahaman manfaat 5G hingga dampaknya pada perngembangan ekonomi digital," ujar Direktur Nasional ICT Strategi dan Marketing Huawei Indonesia Muhamad Rosidi dalam diskusi virtual, Kamis (15/1/2021).

Dia mengatakan, literasi terhadap teknologi baru menjadi hal penting untuk membuat masyarakat bisa menerima perkembangaan yang ada, sekaligus mendorong terjadinya permintaan.

Baca juga: Huawei Minta Ketemu PM Inggris soal Proyek 5G, Kenapa?

Menurut Rosidi, sejak 2018 Huawei Indonesia telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai 5G. Ini dilakukan dengan menggandeng akademisi maupun instansi-intansi pemerintahan dan swasta.

"Kami lakukan literasi, menggelar road show supaya masyarakat memahami penggunaan 5G dan benefit-nya," kata dia.

Rosidi mengatakan, sebagai perusahaan yang dikenal dengan pengembangan 5G, Huawei tentu akan membantu percepatan infrastruktur digital di Indonesia. Hanya saja, hal itu perlu dilakukan bertahap sebab lebih dulu dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait 5G.

"Indonesia itu bertahap, capital development menjadi bagian yang tidak terelakkan, penetrasi dan pemahaman terhadap adopsi 5G," ungkapnya.

Upaya pun dilakukan Huawei, diantaranya pada tahun lalu bekerja sama dangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar pelatihan untuk 400 pegawai meliputi 5G, Cloud, Big Data, dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Di tahun 2020, perusahaan juga berkolaborasi dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk 100.000 SDM di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Kerja sama berdurasi lima tahun ini diharapkan menciptakan SDM Indonesia di bidang IT yang bertaraf internasional.

Adapun strategi kedua yakni membangun eksosistem pengembangan 5G dengan menggandeng operator seluler dalam negeri.

Perusahaan melakukan kolaborasi dengan Telkomsel dalam pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Percobaan pertama dilakukan saat Asian Games 2018, kemudian pada event Mobile World Congress 2019 (MWC) 2019.

Selain itu kerja sama dengan XL Axiata dalam pembangunan jaringan simplified transport dengan solusi Optical Networking 2.0. Jaringan ini diyakini bakal meningkatkan kualitas layanan yang mendukung 5G.

Rosidi menekankan, pemahaman masyarakat dan SDM yang kompeten menjadi bagian penting dalam ekosistem internet 5G. Termasuk pula dalam kesiapan infrastruktur jaringannya.

Oleh sebab itu, dia memperkirakan adopsi 5G di Indonesia dimungkinkan paling cepat 2022 mendatang, mengingat masih ada beberapa persiapan yang harus dilakukan.

"Jadi bicara 5G tidak berarti hanya bertumpu pada teknologi itu sendiri, melainkan ekosistemnya sudah terbentuk apa belum? Jadi pemahaman hingga infrastruktur menjadi bagian dari ekosistem. Bagaimana bisnis mau diadopsi kalau masyarakatnya tidak tahu mengenai 5G," pungkas Rosidi.

Baca juga: Hanya 3 Operator yang Dapat Frekuensi 5G, Bagaimana Rekomendasi Saham Perusahaan Telko?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com