Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BukuKas Raih Dana Segar Rp 140 Miliar dari Sequoia Capital

Kompas.com - 18/01/2021, 12:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BukuKas, sebuah aplikasi pembukuan digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mendapat suntikan dana 10 juta dollar AS atau Rp 140 miliar dalam putaran pendanaan seri A yang dipimpin oleh Sequoia Capital India.

Mengutip Nikkei Asia, Senin, (18/1/2021), investor lamanya seperti Saison Capital, January Capital, Founderbank Capital, Cambium Grove Capital, Endeavour Catalyst, dan Amrish Rau juga berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Dengan begitu, total dana yang dikumpulkan oleh BukuKas menjadi 22 juta dollar AS. Jumlahnya setara dengan Rp 308 miliar (kurs Rp 14.000/dollar AS).

Baca juga: BEI Dorong Perusahaan Teknologi dan Startup Melantai di Bursa

Kucuran dana segar itu akan digunakan untuk memperkuat teknis dan kabilotas produk BukuKas di Jakarta dan Bangalore, India. Dana juga akan digunakan untuk memperluas jangkauan layanan ke pedagang kecil.

Direktur Pelaksana Seqoia Capital India Abheek Anand mengatakan, bisnis kecil di seluruh dunia mampu dengan cepat mengadopsi peran digital. Di Indonesia, BukuKas merupakan penggerak awal di bidang ini, karena sudah melihat daya tarik pelanggan yang luar biasa dalam 12 bulan terakhir.

"Ini adalah bukti kebutuhan pasar dan kualitas produk. Tecermin dalam metrik dasar yang kuat dari kesesuaian pasar produk, termasuk angka retensi, dan keterlibatan industri terkemuka," kata Abheek Anand saat ditanya alasan pendanaan.

Setelah mendapat pendanaan, BukuKas berkomitmen menginvestasikan sumber daya yang besar dalam inovasi produk, meningkatkan fitur dan layanan untuk kenyamanan pengguna, sambil terus mengembangkan bisnisnya secara agresif.

Untuk itu, perusahaan baru-baru ini merilis modul manajemen inventaris di aplikasinya. Penyediaan modul memungkinkan pedagang kecil melacak pergerakan stok sehingga menjadi solusi dalam manajemen inventaris.

Ke depan, perusahaan rintisan ini bakal meluncurkan platform pembayaran digital dalam aplikasi.

Sebelumnya, perusahaan rintisan ini telah menerima kucuran modal dari perusahaan VC sebagai bagian dari program inkubator Surge. Investor lain yang mendukung putaran pra-Seri A senilai 9 juta dollar AS adalah Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, dan Cambium Grove Capital.

Sebagai informasi, BukuKas diluncurkan pada Desember 2019 dan diinkubasi oleh Whiteboard Capital.

Pada November 2020, pengguna terdaftar BukuKas mencapai 3,5 juta pedagang kecil dan pengecer. Pengguna aktif bulanannya mencapai 1,8 juta.

Setiap tahunnya, transaksi pengguna BukuKas mencapai 17,4 miliar dollar AS, merupakan angka yang setara dengan lebih dari 1,5 persen PDB Indonesia.

Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini juga telah mengumumkan akuisisi strategis atas aplikasi buku besar digital Catatan Keuangan Harian pada bulan September.

Baca juga: Perang Teknologi dengan AS, Tencent Suntik Modal Rp 3,84 Triliun ke Startup China


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com