Di sisi lain, maraknya influencer yang ramai memamerkan keuntungan investasinya tentunya tidak boleh ditelan bulat-bulat.
Baca juga: Ekonomi Masih Sulit, Investasi Saham Lanjut Terus atau Tunda Dulu?
Dalam melakukan investasi, investor harus jeli, memiliki pemahaman yang cukup dan tentunya tidak terburu-buru untuk ikut-ikutan.
“Jadi investasi terbaik itu dari diri sendiri, yaitu dengan mempelajari dan memperdalam, menambah ilmu, dan menguasai invstasi yang ingin dimasuki. Ketika sudah percaya diri, sudah paham caranya, dan sudah yakin, maka yang lainnya (seperti influencer) bisa menjadi pembanding,” jelas dia.
Eko menyarankan, bagi pemula yang ingin melakukan investasi saham jangan terlalu terburu-buru membeli saham. Sebelum investasi dalam jumlah besar, ada baiknya untuk berlatih dengan nilai kecil dan keuntungan yang kecil.
“Kalau mau investasi di saham, mulailah dengan yang kecil dulu dan merasakan hasil yang tidak terlalu besar. Ketika ilmu dan pemahaman meningkat, maka harus diiringi dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya. Untuk mengurangi risiko, kurangi juga besaran dan kerugian yang didapatkan, yakni dengan memperkecil nilai investasinya di awal,” tegas dia.
Baca juga: Kembali Auto Reject, Saham KLBF dan INAF Turun ke Harga Rp 5.275
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.