Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Masih Sulit, Investasi Saham Lanjut Terus atau Tunda Dulu?

Kompas.com - 16/01/2021, 11:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Fenomena January Effect masih berlanjut nih, gan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus mendaki dan kini berada pada level kisaran 6.300-an.

Meski demikian, laju IHSG masih dibayangi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19. Malah jumlah kasusnya semakin banyak.

Sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG, di antaranya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), rencana vaksinasi massal, hingga faktor eksternal yang datang dari luar negeri.

Sejumlah saham bahkan sempat terbang ketika direkomendasikan public figure melalui akun media sosial. Sebut saja Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menjagokan dua saham perusahaan BUMN.

Yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sementara artis Raffi Ahmad dan Ari Lasso dengan koleksi sahamnya MCAS.

Di tengah ketidakpastian ini, banyak investor bingung dalam melangkah. Apakah tetap terus membeli saham atau tunda dulu sampai keadaan membaik, atau jual saham?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa hal ini, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

Beberapa pertimbangan tersebut, antara lain seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Cek keuangan Anda

Mau investasi, berarti harus berani mengeluarkan modal, termasuk membeli saham baru sebagai diversifikasi. Nah, ada gak uangnya di masa-masa sulit begini?

Maka dari itu, cek keuangan Anda. Apakah masih memungkinkan 20 persen dari gaji atau penghasilan Anda untuk investasi.

Siapa tahu gaji Anda masih belum normal gegara pandemi. Atau malah kehilangan pekerjaan dan tak punya penghasilan lagi.

Bila kondisinya demikian, menunda investasi adalah pilihan tepat. Toh Anda masih mendekap beberapa saham.

Biarkan saja, tidak usah dijual juga meskipun sudah dalam keadaan pailit keuangan. Sebab, saham-saham yang Anda biarkan tidur tersebut, berpotensi mengalami kenaikan harga tinggi dalam kurun waktu tertentu.

Saat ada potensi cuan ratusan persen sampai ribuan persen, barulah Anda menjual saham koleksi Anda, semua atau sebagian, dan membeli saham baru yang lebih menjanjikan maupun beralih ke investasi lain.

2. Flashback lagi tujuan investasi Anda

Ketika dilema saat dihadapkan pada pengambilan keputusan terkait investasi, Anda dapat memutar ulang tujuan Anda berinvestasi saham.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com