Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Reddit vs Hedge Funds yang Sebabkan Saham GameStop Meroket

Kompas.com - 29/01/2021, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham perusahaan ritel game raksasa, GameStop (GME) yang diperdagangkan di bursa saham New York (NYSE) tengah menjadi sorotan banyak pihak.

Pasalnya, harga saham perusahaan yang tidak memiliki fondasi terlalu kuat ini, sempat meroket lebih dari 1.000 persen sejak awal tahun 2021.

Penguatan tersebut sejatinya didongkrak oleh langkah para investor yang tergabung dalam sub-forum Reddit bernama WallStreetBets, untuk membeli saham-saham perusahaan tengah kesulitan, seperti hal nya BlackBerry (BB), Macy's (M), AMC (AMC), dan yang paling menonjol, GameStop.

Baca juga: Menuju Satu Data, Bank Siap Terapkan Laporan Terintegrasi mulai Juli 2021

Banyak orang menyebutkan, fenomena pembelian saham GameStop secara besar-besaran merupakan salah satu bentuk perlawanan investor ritel, dalam hal ini WallStreetBets, dengan pemain besar di pasar saham, seperti hedge fund.

Mengapa demikian?

Dilansir dari Business Insider, Jumat (29/1/2021) penguatan harga yang dialami oleh GameStop ternyata membuat para hedge fund raksasa merugi. Pasalnya, hedge fund yang kerap melakukan aksi short sell dibuat salah perhitungan oleh WallStreetBets.

Secara singkat, short sell merupakan aksi jual saham tanpa memiliki saham itu sendiri. Aksi tersebut dilakukan dengan cara meminjam saham dari sekuritas, kemudian dijual, dengan harapan harga saham itu akan menurun, sehingga bisa pelaku short sell bisa membelinya dengan harga murah dan dikembalikan ke sekuritas.

Hal tersebut lah yang dilakukan oleh hedge fund terhadap saham GameStop, sehingga harga saham perusahaan game itu sempat anjlok ke level kisaran 2,5 dollar AS per lembar.

Baca juga: Akhiri Pekan Rupiah Menguat, Ini Pendongkraknya

Melihat hal tersebut, investor yang tergabung dalam WallStreetBets memutuskan untuk mengambil langkah dengan mengajak seluruh anggota forum yang saat ini telah mencapai 4 juta pengguna, membeli saham GME.

Harga saham GME pun mulai menguat pada 11 Januari 2021, ketika perusahaan mengangkat tiga orang direksi baru. Setelah itu, tren penguatan pun terjadi, dimana pada tanggal 12 Januari harga saham GameStop menguat 13 persen, kemudian menguat 57 persen, hari berikutnya 27 persen, dan terus berlanjut ke hari-hari berikutnya.

Naiknya harga saham GameStop pun langsung membuat rugi para hedge fund yang memiliki posisi short shell di saham GME. Berdasarkan hasil data analisis, penguatan saham GameStop membuat pelaku aksi short sell terhadap saham itu merugi hingga 5 miliar dollar AS.

Melvin Capital menjadi salah satu hedge fund yang kalah 'taruhan' dengan kepemilikan aksi short sell saham GameStop.

Hal tersebut pun disebut-sebut sebagai pertanda kemenangan investor ritel dalam hal ini WallStreetBets terhadap sistem keungan konvensional saham Wall Street.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com