“Pupuk Indonesia telah melakukan pengawasan terhadap pendistribusian pupuk ke distributor dan kios bersama dengan Dinas Pertanian daerah serta Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida,” jelas Wijaya.
Perseroan juga telah memiliki sejumlah strategi mencegah penyimpangan, seperti pencirian pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code, dan penyaluran tertutup yang berdasarkan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Pupuk bersubsidi memiliki ciri pada kemasan karungnya, yaitu terdapat tampilan logo Pupuk Indonesia di bagian depan karung dan bertuliskan 'Pupuk Bersubsidi Pemerintah'.
Baca juga: Begini Pengakuan Penimbun Ratusan Sak Pupuk Bersubsidi di Blora
Pada kemasan turut tercantum nomor call center, logo SNI, nomor izin edar pada bagian depan karung, dan memiliki bagcode dari produsennya.
"Pupuk subsidi jenis Urea diberi ciri dengan warna merah muda atau pink, sedangkan pupuk subsidi jenis ZA diberi warna oranye. Hal ini bertujuan membedakan antara pupuk bersubsidi dan non subsidi sehingga dapat meniminalisir peluang penyelewengan," jelas Wijaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Ngadiman, terduga penimbun ratusan sak pupuk bersubsidi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Rabu (10/2/2021).
Warga Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora itu, diduga menimbun 299 karung pupuk dengan total berat mencapai 14,95 ton di dalam gudang miliknya.
Terdiri dari 200 karung pupuk jenis Urea, 36 karung jenis TS atau SP-36, dan 63 karung jenis Phonska.
Baca juga: Polisi Tangkap Penimbun Ratusan Zak Pupuk Bersubsidi di Blora
Menurut Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama, pupuk-pupuk itu didapat Ngadiman dari Jawa Timur dengan membeli di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
Pupuk tersebut telah berada di gudang sekitar sepekan lamanya. Rencananya pupuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi lagi, bahkan sejumlah petani telah membeli pupuk-pupuk tersebut.
"Ini masih tahap awal dan kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah ada tersangka lain atau saksi-saksi atau orang yang terlibat dalam kejadian ini," ujar Wiraga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.