Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Perusahaan Teknologi IPO Kuartal 1 2021, Unicorn?

Kompas.com - 14/02/2021, 12:03 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sejumlah perusahaan teknologi dikabarkan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2021 ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan paling cepat kuartal pertama tahun 2021, tiga perusahaan teknologi bakal melantai. Dari informasi tersebut, kabar melantainya perusahaan unicorn kian mencuat.

“Apabila semua proses berjalan sesuai rencana, tiga perusahaan tersebut diperkirakan dapat tercatat di bursa paling cepat pada kuartal pertama tahun 2021 ini,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Hanya saja, ia tak menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud. Yang jelas, Nyoman menyambut baik perusahaan yang akan IPO di bursa, termasuk juga dengan perusahaan dengan valuasi atau kapitalisasi pasar 1 miliar dollar AS atau perusahaan unicorn.

Saat ini ada lima unicorn di Indonesia, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Julukan unicorn mengacu kepada para startup yang telah memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14 triliun.

Nyoman menegaskan, tangan terbuka diberikan BEI tidak hanya bagi perusahaan yang berada di Jakarta saja, tapi juga di seluruh Indonesia.

Pasalnya, bursa memiliki Kantor Perwakilan di daerah yang siap mendampingi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan informasi mengenai IPO di seluruh Indonesia.

Baca juga: Terbuka soal Keuangan Pribadi dengan Pasangan Sebelum Menikah, Perlukah?

Nyoman menyebut, bursa membuka pintu diskusi selebar–lebarnya apabila dibutuhkan pendampingan atau informasi mengenai proses IPO dan pencatatan efek di Indonesia.

“Terkait dengan informasi tersebut, kami tentunya senantiasa menyambut baik perusahaan teknologi maupun perusahaan dari sektor lain yang memiliki rencana untuk melakukan IPO dan menjadi perusahaan tercatat di BEI sehingga BEI bersama dengan seluruh perusahaan tercatat yang ada di dalamnya dapat tumbuh bersama dan turut andil dalam memajukan perekonomian Indonesia,” ungkap dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan data BEI tanggal 11 Februari 2021, terdapat 25 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI (pipeline) dengan tiga di antaranya merupakan perusahaan dari sektor teknologi.

Nyoman bilang, saat ini terdapat 20 perusahaan dari sektor teknologi yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Berdasarkan data per 5 Februari 2021 secara year to date indeks IDXTECHNO (merupakan indeks saham-saham di sektor technologi) merupakan indeks dengan kinerja pertumbuhan terbaik dibandingkan IHSG dan indeks sektoral lainnya.

Baca juga: BEI Luncurkan New Series Produk IDX Equity End of Day

“IDXTECHNO secara YTD tumbuh 108,74 persen, sedangkan IHSG tumbuh 2,89 persen. Hal ini mencerminkan, investor menyambut baik dan mengapresiasi perusahaan-perusahaan dari sektor teknologi yang saat ini sudah tercatat di BEI,” ujar Nyoman.

(Sumber: KOMPAS.com/Kiki Safitri | Editor Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com