Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Ini Program Stimulus yang Dilanjutkan untuk UMKM

Kompas.com - 02/03/2021, 17:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masih terus mencoba bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang sudah satu tahun.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) pun masih terus memberikan berbagai stimulus untuk membantu UMKM.

Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Santoso membeberkan ada beberapa stimulus yang kembali dilanjutkan pada 2021.

"Stimulus pertama adalah terkait program Banpres Produktif yang di 2021, ini akan kembali kita lanjutkan. Kebetulan nanti yang melaksanakannya adalah Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM," ujarnya dalam diskusi webinar Mengukur Efektivitas Bantuan Presiden Bagi UMKM Agrikultur yang disiarkan secara virtual, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Bank Sahabat Sampoerna Siapkan Modal Inti Rp 3 Triliun di Tahun 2022

Lebih lanjut dia mengatakan program ini masih sedang dalam pembahasan terkait besaran, proses pencairan hingga regulasinya.

Lalu stimulus kedua yang tetap dilanjutkan adalah Subsidi Bunga KUK. Program ini pun, kata dia, tetap dijalankan sama seperti tahun sebelumnya baik itu besaran subsidi hingga skemanya.

"Kami berikan seperti biasa, seperti di tahun 2020 dengan besaran sampai hampir Rp 19 triliun," ungkapnya.

Sementara itu, terkait digitalisasi, Kemenkop UKM juga akan terus mendorong UMKM untuk mau terjun ke platform digital atau masuk ke pasar online seperti e-commerce.

Dia menilai sejauh ini baru 12 persen pelaku UMKM yang masuk ke ranah digital.

Baca juga: Soal Aturan Investasi Miras, BKPM Akui Sempat Ada Perdebatan Panjang

"Masih kecil banget ini, makanya kami akan terus dorong mereka, dorong agar mindset-nya itu berubah," ucapnya.

Kemenkop UKM juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para UMKM agar bisa tembus ekspor.

Tak hanya itu, Kemenkop UKM juga berencana akan membuat vactory sharing atau rumah produk bersama, agar pelaku UMKM yang berada di suatu wilayah bisa memiliki rumah produksi yang memiliki standar dan daya saing.

"Misalnya kayak di Subang kami bangun rumah produksi untuk sektor pangan. Di sana mereka pasti memiliki standard daya saing, sehingga produk-produk mereka bagus yang efeknya bisa membuat harga penjualan mereka meningkat," jelas dia.

Baca juga: Satu Tahun Pandemi: Jumlah Pengangguran Nyaris 10 Juta, Angka Kemiskinan Tembus 10 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com