Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN LYFE KOMPASIANA] Tagar Stop Asian Hate | Risiko Bekerja Hanya Mau Menyenangi Hati Atasan

Kompas.com - 18/03/2021, 23:14 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Tagar Stop Asian Hate viral di Twitter. Tagar tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan rasialisme yang diterima warga keturunan Asia di Amerika Serikat.

Tindakan rasialisme ini sudah terjadi sejak awal masa pandemi dan mantan Presiden Amerika Donald Trump ditenggarai sebagai biang keroknya.

Adalah pidato Trump yang menyebut bahwa Covid-19 sebagai "virus China". Pidato itu lantas berubah menjadi stigma negatif terhadap warga keturunan Asia di Amerika.

Selain mengenai viralnya tagar Stop Asian Hate ada juga tentang risiko bekerja karena hanya ingin menyenangi atasan dan call of the void.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Lyfe di Kompasiana:

1. #StopAsianHate, Kala Orang Asia Dituding Jadi Biang Covid-19

Angka kekerasan terhadap keturunan Asia terus meningkat selama pandemi di Amerika.

Isu itu mencuat lantaran warga keturunan Asia dituding sebagai biang atas merebaknya Covid-19 di seluruh penjuru dunia.

Puncaknya, kekerasan berbau anti-Asia ini, kemarin, Rabu (17/3/21), #StopAsianHate mencapai puncaknya setelah dikicaukan lebih dari satu juta cuitan oleh warganet Nusantara di jagat Twitter.

Kompasianer David Abdullah mengatakan tindakan rasis ini diperparah oleh pernyataan Donald Trump.

Kini, menurut dia, sekeras apapun kita meminta Trump untuk diam serta tidak berkomentar menyangkut isu rasialisme yang menimpa warga beretnis Asia, akan sia-sia.

"Pasalnya, ia bukanlah pemimpin yang bersedia mendengarkan aspirasi kaum minoritas," tulis Kompasianer David Abdullah. (Baca selengkapnya)

2. Risiko Bekerja Hanya Mau Menyenangi Hati Atasan

Bekerja merupakan cara kita mengaktualisasikan diri. Kita menunjukkan bakat dan kemampuan kita.

Namun, bagaimana bila bekerja karena hanya ingin menyenangkan atasan?

Kompasianer Gobin Dd mengatakan bekerja hanya untuk menyenangkan atasan memang bisa menghadirkan insentif tertentu.

Tanggung jawab yang lebih besar ini memberikan pendapatan yang memadai dan melapangkan dirinya menjadi sosok yang dikenal di tempat kerja.

Namun, bekerja hanya menyenangkan atasan, menurutnya, sangat berisiko.

"Bekerja pun menjadi tidak serius. Bahkan cenderung tidak memedulikan setiap pekerjaan yang diberikan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Mengenal Call Of The Void, Pernahkah Kalian Mengalaminya?

Di antara kita mungkin pernah terbesit pikiran yang terbilang cukup nyeleneh.

Misalnya, ketika sedang mengendarai motor muncul pikiran, "Kalau aku tabrak kendaraan yang di depan bagaimana, ya?"

Atau, ketika sedang mengiris bawang di dapur lalu terlintas pikiran, "Kalau jarinya dipotong kira-kira bagaimana?"

Nah, jika kalian pernah memiliki pikiran tersebut, itu artinya kalian pernah mengalami pikiran Call Of The Void, yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti "Panggilan Kehampaan". (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com