[KURASI KOMPASIANA] Siapkan Diri Menjalani Pernikahan | Bagian Penting Sebelum Memutuskan Menikah | Menjalin Hubungan Tanpa Membandingkan

KOMPASIANA---Niat, barangkali, jadi satu hal penting bagi pasangan yang ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Tapi, tentu saja bukan hanya itu, masih ada hal lain yang juga tidak kalah untuk diperhatikan.

Karena selalu kita dengan cerita dari orang yang ingin menikah bahwa ada saja kendalanya: baik itu teknis maupun non-teknis.

Oleh karena itu, karena sakralnya momen pernikahan itu akan selalu layak untuk diperjuangkan --sesulit apapun permasalannya.

1. Siapkan Diri untuk Menerima dan Menjalani Tantangan Ini Sebelum Menikah

Sebelum sepakat atau berjanji untuk mengikat hati dalam sebuah pernikahan, Kompasianer Maximus Malaof mengingatkan bahwa itu perlu dipikirkan secara jernih.

Akan selalu ada tantangan yang akan mengiringi berbagai usaha untuk sampai kepada kebahagiaan dalam pernikahan itu.

Sebagai contoh, Kompasianer Maximus Malaof menjelaskan kalau kelak mereka akan membuat sebuah keluarga baru dan meninggalkan masing-masing orangtua.

"Itu adalah konsekuensi yang tak dapat ditolak karena dengan memilih untuk menikah dengan siapapun berarti siap untuk membentuk dan menjalani keluarga sendiri," tulisnya.

Apalagi tidak sedikit keluarga baru yang pada awalnya tidak siap untuk meninggalkan kedua orangtua dan hidup bersama dalam satu atap. (Baca selengkapnya)

2. Hal Penting Sebelum Memutuskan Menikah

Kompasiana Umu Nisaristiana punya pandangan lain tentang pernikahan yakni bagaiamana bagi mereka yang memilik trauma perceraian orangtua, misalnya?

"Ketakutan dan kebingungan akan dirasakan oleh anak di awal mendapati orang tua bercerai sebab di usia mereka yang belum matang harus dihadapkan pada pilihan sulit; hidup dengan ibu atau ayah," tulisnya.

Seperti ada perasaan ditinggalkan dan kehilangan terlebih oleh keluarga yang semestinya menjadi orang terdekat sehingga sulit untuk menaruh kepercayaan kepada orang lain.

Mereka beranggapan, tulis Kompasiana Umu Nisaristiana, orang terdekatnya saja meninggalkan mereka apalagi orang lain? (Baca selengkapnya)