Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Buwas Soal Indonesia 3 Tahun Tak Impor Beras

Kompas.com - 29/03/2021, 15:46 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia sudah hampir 3 tahun tak lakukan impor beras. Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor beras terus terjadi sepanjang tahun 2000-2019.

Direktur Utama Perum Bulog Waseso menjelaskan, pada dasarnya memang Indonesia tak lagi melakukan impor beras dalam beberapa tahun terakhir, namun itu jenis beras medium.

Sedangkan beras jenis khusus impornya terus terjadi setiap tahun. Impor beras jenis khusus bukan dilakukan oleh Bulog yang merupakan BUMN pangan, melainkan oleh perusahaan swasta.

Baca juga: BPS Ungkap Indonesia Masih Impor Beras 356.286 Ton di 2020

"Seperti halnya yang disampaikan Pak Presiden bahwa selama 3 tahun ini kita tidak pernah impor, ya memang Bulog selama 3 tahun ini tidak pernah impor. Kalau pun data BPS ada beras masuk itu adalah beras khusus," kata Buwas dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3/2021).

Ia menjelaskan, beras khusus adalah beras yang digunakan untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe. Beberapa diantaranya yakni beras japonica, jasmine, dan basmati asal Thailand, Vietnam, hingga India.

"Itu hanya untuk kepentingan-kepentingan khusus, untuk kebutuhan kebutuhan hotel restoran yang bersifat khusus," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Buwas menegaskan, tak ada impor beras medium hampir 3 tahun terakhir yang pangsa pasarnya adalah masyarakat umum. Tetapi yang terjadi adalah impor beras khusus yang ditujukan untuk pasar tertentu.

"Jadi tidak ada beras impor umum dari negara-negara lain untuk diimpor masuk ke Indonesia. Sehingga sampai hari ini memang Bulog belum melaksanakan impor," tegasnya.

Adapun berdasarkan data BPS, sepanjang 2019 Indonesia mengimpor beras sebanyak 444.508 ton dengan nilai 184,2 juta dollar AS.

Baca juga: Jokowi Janji Tak Ada Impor Beras hingga Juni, Susi: Setelah Juni?

Pada tahun itu, impor terbanyak berasal dari Pakistan sebesar 182.564 ton. Lalu dari Myanmar 166.700 ton, Vietnam 33.133 ton, dan Thailand sebanyak 53.278 ton.

Sementara pada 2020 terjadi impor beras sebanyak 356.286 ton dengan nilai 195,4 juta dollar AS.

Impor beras terbanyak dari Pakistan sebesar 110.516 ton, Vietnam 88.716 ton, dan Thailand 88.593 ton. Selebihnya dari Myanmar, India, dan negara lainnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi buka suara mengenai polemik impor beras tahun 2021. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia sudah hampir tiga tahun tak impor beras.

“Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia. Kita tahu, sudah hampir tiga tahun ini kita tidak impor beras,” ujar Jokowi ketika memberikan keterangan, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3/2021).

Jokowi mengakui saat ini ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. Hanya saja, kerja sama untuk impor beras dari Thailand dan Vietnam itu menurutnya hanya untuk berjaga-jaga, mengingat situasi pandemi penuh ketidakpastian.

“Saya tegaskan lagi, berasnya belum masuk,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com