Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Ketika Seorang Bos Berkata, "Pokoknya..."| 5 Cara Memotivasi Diri Hadapi Bos yang Selalu Benar| Buruh Bisa Jadi Bos Perusahaan

Kompas.com - 03/04/2021, 19:56 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

"Saya tulis hanya kalimat bersayap. Misalnya untuk mengatakan agar beliau tidak sering lembur, saya hanya mengatakan agar lembur dilakukan pada hari-hari tertentu saja," ungkapnya. (Baca Selengkapnya)

3. Punya Bos Selalu Benar, 5 Cara Memotivasi Diri untuk Tetap Semangat

Pernah dengan ungkapan bahwa bos selalu benar?

Cara pandang seperti ini sering kita temukan dalam hal pekerjaan atau aktivitas lain yang masih kuat sisi senioritasnya.

Intinya adalah seseorang yang berada pada level bawah harus selalu menuruti instruksi yang dilevel atas. Hal ini terkadang menuai dilema terutama jika instruksi atasan sebenarnya berpotensi memiliki efek yang kurang menguntungkan.

Sebagai pelaksana instruksi di lapangan, bawahan tak jarang justru jadi pihak yang disalahkan.

Untuk menghindari demotivasi pekerja karena hal tersebut, 5 strategi yang disampaikan Kompasianer Indra Mahardika berikut bisa berguna untuk menguatkan hati dan memotivasi diri agar tetap semangat serta nyaman bekerja. (Baca selengkapnya)

4. Berkat ESOP, Buruh Bisa "Naik Kelas" Jadi Bos Perusahaan?

Buruh bisa naik kelas dan jadi bos di perusahaan tentu saja bukan sebatas impian tapi bisa jadi kenyataan.

Melalui Employee Stock Ownership Program (ESOP), buruh atau karyawan bisa membeli saham perusahaan tempatnya bekerja yang secara otomatis akan membuatnya menjadi bos perusahaan tersebut.

Walaupun ESOP bukan hal yang baru, namun di Indonesia hanya ada sedikit perusahaan yang memberikan saham kepada para karyawannya.

Padahal menurut penjelasan Kompasianer Adica Wirawan, ESOP menjadi salah satu pertimbangan yang dipakai untuk menilai kualitas sebuah perusahaan.

"Kalau para karyawannya berani memegang saham perusahaannya dalam jangka panjang, itu tandanya mereka percaya bahwa kondisi perusahaan sedang bagus-bagusnya." (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com