Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Rasio Kewirausahaan Indonesia 4 Persen

Kompas.com - 03/05/2021, 09:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ,saat ini jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah, sehingga ada tantangan besar untuk mendorong kenaikan rasio kewirausahaan di tanah air.

“Target rasio kewirausahaan tahun ini sebesar 3,55 persen, saat ini baru 3,47 persen. Tahun 2024 ditargetkan menjadi 4 persen,” kata Teten dalam siaran pers,dikutip Senin (3/5/2021).

Teten mengatakan, berwirausaha menjadi pilihan strategis bagi para milenial, dan berpotensi mendorong perekonomian bangsa. Teten mengatakan, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih kalah dari negara-negara tetangga seperti Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.

Baca juga: Menteri Teten Ingin UMKM Jalankan Usaha dengan Pola Pikir Wirausaha

“Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis. Potensi ini juga kita tangkap dalam rangka meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini baru 3,47 persen, relative rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Singapura,” ungkap Teten.

Teten menjelaskan, Pemerintah saat ini tengah menyusun Rancangan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional sekaligus turunan dari UU Cipta Kerja dan PP No 7/2021, yang akan fokus melahirkan wirausaha baru.

“Regulasi ini menjadi instrumen yang nantinya diharapkan dapat memastikan target wirausaha muda mapan dengan inovasi, teknologi, berkelanjutan, dan membuka seluas-luasnya lapangan kerja,” ujar dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pandemi Covid-19 meningkatkan jumlah pekerja informal sebesar 1,18 juta atau 2,62 persen dibanding tahun 2019. Untuk mendukung peningkatan kewirausahaan, KemenkopUKM juga mendorong UMKM untuk bertransformasi secara digital.

Adapun beberapa pendekatan yang dilakukan antara lain, peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan database, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan Kawasan/Klaster Terpadu UMKM. Perluasan pasar digital dilakukan melalui Kampanye BBI, on boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM.

“Kami berharap dengan strategi inovasi UMKM agar tangguh dan berkembang di masa sulit semoga segera melahirkan wirausahawan-wirausahawan unggul dan tangguh,” tegas dia.

Baca juga: Teten Masduki: UMKM Digital Produktif Kunci Pemulihan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com