Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Alternatif: Pengertian dan Contoh-contohnya

Kompas.com - 25/06/2021, 13:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Energi alternatif dapat mengambil peranan penting untuk kelangsungan hidup masyarakat di masa yang akan datang. Sebab, saat ini manusia masih bergantung pada energi fosil berupa minyak bumi dan batu bara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Padahal sumber energi fosil lambat laun akan habis karena sifatnya yang tak bisa diperbaharui. Selain itu, penggunaan energi fosil juga dapat merusak lingkungan.

Atas dasar itu, para ilmuan dari berbagai negara berlomba-lomba mencari sumber energi alternatif. Energi alternatif adalah adalah semua sumber energi yang bertujuan menggantikan bahan bakar konvensional.

Baca juga: Pengertian Pajak: Fungsi, Karakteristik, dan Jenis-jenisnya

Berikut contoh energi alternatif berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV karya Priyono dan Titik Sayekti dan sumber lainnya:

  • Energi Matahari

Matahari merupakan sumber energi utama di bumi. Hampir semua energi yang berada di bumi berasal dari matahari.

Energi radiasi sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik dan energi kalor. Peralatan yang menggunakan sel-sel surya dapat langsung mengubah energi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik.

Pada saat ini, selsel surya mulai ditawarkan di pasaran negara kita
untuk dipasang di rumah-rumah. Sel-sel surya ini dapat mengubah energi radiasi sinar matahari menjadi energi kalor (panas).

Saat ini, sel-sel surya sudah biasa dijumpai dipasang di atap-atap rumah, atap-atap rumah sakit, dan atap-atap hotel di Jakarta untuk keperluan mandi air hangat.

  • Energi Panas Bumi

Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh magma di dalam perut bumi. Energi panas bumi disebut juga energi geotermal.

Energi tersebut banyak digunakan terutama di daerah-daerah pegunungan. Batuan panas yang terbentuk beberapa kilometer di bawah permukaan bumi memanaskan air di sekitarnya sehingga akan dihasilkan sumber uap panas atau geiser. Sumber uap panas tersebut
kemudian dibor.

Baca juga: Mengenal Koperasi, Mulai dari Pengertian, Jenis Hingga Tujuannya

Uap panas yang keluar dari lubang pengeboran, setelah disaring, dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang akan memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik. Untuk menjaga agar kapasitas sumber uap panas tidak berkurang, maka air dingin disuntikkan kembali ke dalam tanah.

  • Energi Air

Pernahkah kamu pergi ke bendungan atau waduk? Air yang ditampung di dalam bendungan atau waduk mempunyai energi potensial yang besar.

Pada suatu bendungan sungai, air yang jatuh dari bagian atas bendungan akan menghasilkan arus dengan kecepatan yang tinggi saat tiba di bagian bawah bendungan.

Keadaan ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang
memutar generator agar dihasilkan energi listrik. Oleh karena diperlukan arus air dengan kecepatan tertentu, maka hanya sedikit tempat di dunia yang memenuhi syarat untuk dijadikan tempat pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).

Selain bendungan, gerakan pasang surut air laut juga dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Sebuah tanggul dapat dibuat di muara
sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com