Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Jangan FOMO! Apa Itu?

Kompas.com - 29/08/2021, 17:13 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini ada beragam instrumen investasi bisa dilakukan para investor. Mulai dari investasi saham, emas, reksa dana, hingga kripto.

Seiring menjamurnya instrumen investasi tersebut, membuat banyak kaum milenial mau ikut-ikutan alias Fear of Missing Out (FOMO) untuk berinvestasi lantaran sedang ngetrend atau naik daun.

Managing Director Head of Digital Bangking DBS Indonesia Leo Koesmanto mengatakan, munculnya FOMO dalam investasi biasanya muncul karena demi ingin terlihat trendi yang akhirnya para milenial tidak segan-segan merogeh kocek dalam berinvestasi.

Baca juga: 3 Tips Jitu Memaksimalkan Asuransi untuk Investasi

"Yang lain ikut investasi ini, kita ngikut juga. Yang lain ikut jual, kita juga jual, yang lain ikut beli kita juga ikut beli. Ini yang bahaya, jangan FOMO, harus hati-hati," ujarnya saat diskusi digibank by DBS bertajuk #4Better Festival secara virtual, Minggu (29/8/2021).

Menurutnya ketika para milenial sudah FOMO ketika berinvestasi, mengakibatkan mereka lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan.

"Khususnya yang investasi equity. Sebaiknya harus melihat jangka panjangnya bagaimana, nanti kita jadinya enggak hati-hati dan merasakan risikonya sendiri," kata Leo.

Leo juga menyarankan, apabila milenial memang ingin berinvestasi, sebaiknya jangan asal ikut-ikutan saja. Tetapi pilihlah instrumen investasi yang bisa dipahami dan dimengerti.

"Kalau kita enggak ngerti itu namanya bukan investasi tapi gambling, makanya berinvestasilah dengan instrumen yang kita mengerti saja," katanya.

Dia menambahkan, ketika milenial berinvestasi, sebaiknya dana untuk sehari-hari dan dana darurat sudah diamankan terlebih dahulu.

Selain itu, dia menyarankan agar milenial jangan menggunakan uang panas ketika berinvestasi.

"Kenapa? Uang panas itu kan untuk biaya kebutuhan sehari, biaya dana darurat. Kalau itu yang kita pakai untuk investasi bisa hancur keuangan kita, semisal investasi kita gagal atau rugi alhasil biaya kebutuhan sehari-hari kena imbasnya," jelas dia.

Baca juga: Tips Investasi untuk Pekerja dengan Gaji UMR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com