Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2021, 10:55 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS. – PT PGN Tbk mengoptimasi layanan gas bumi untuk pelanggan industri melalui penyaluran gas perdana (Gas In) ke PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper) dengan volume 6,14 – 9,2 BBTUD untuk keperluan maintenance pabrik produksi.

Direktur Sales dan operasi PGN Faris Aziz mengatakan, PGN mengoptimasi layanan gas bumi ke FajarPaper menggunakan skema seasonal selling atau penjualan musiman, dimana volume gas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Optimasi layanan ini menjadi salah satu kemampuan PGN sebagai aggregator gas nasional dalam memberikan manfaat optimal bagi pelanggan.

Baca juga: PGN Targetkan Bisa Salurkan Gas Sebesar 14 BBTUD Hingga Akhir 2021

“Subholding Gas mengoptimalkan seluruh kemampuan dari sisi pasokan maupun infrastruktur, sehingga kebutuhan gas bumi dapat dilayani baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun tetap memberikan nilai keekonomian yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Faris, dalam keterangan resmi, Selasa (27/9/2021).

Faris juga berharap, layanan gas bumi ke FajarPaper dapat semakin mendorong pertumbuhan pasar PGN di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Penyaluran gas ke FajarPaper menggunakan fasilitas meter PT Pertamina EP (PEP) di Stasiun Pertagas Tegal Gede Bekasi dan Pipa Pertagas, dengan mekanisme pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh DJKN Kemenkeu.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar menjelaskan bahwa digunakan pemanfaatan dan pengoperasian alat ukur bersama untuk penyaluran gas dari PEP, PGN, dan Pertagas ke FajarPaper.

“Integrasi infrastruktur ini menjadi salah satu bukti efektifitas dari pembentukan Subholding Group Pertamina, terlebih khusus di Subholding Gas. Harapannya juga dapat semakin menopang kehandalan infrastruktur untuk layanan gas bumi ke industri di wilayah Bekasi,” ujar Achmad.

Selain FajarPaper, sebelumnya PGN area Bekasi menyalurkan gas bumi perdana ke PT AlumindoAlloy Abadi. Penambahan pelanggan industri baru juga dilakukan di Kawasan Industri Deltamas seperti PT Summit Seoyeon Automotive Indonesia dan PT Yili Indonesia Dairy. Total volume gas dari penambahan industri baru dari Januari s.d September 2021 di area Bekasi sebesar 6,6 BBTUD.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan dan dukungannya untuk PGN dapat melayani kebutuhan gas di sektor industri. Kedepannya PGN akan terus memberikan terobosan produk dan layanan yang semakin baik, sehingga dapat memberikan benefit baik bagi Subholding Gas maupun kemajuan industri dan masyarakat sekitarnya,” tutup Faris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemerintah Serap Rp 9,14 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

Pemerintah Serap Rp 9,14 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

Whats New
Rampung Dibangun, 'Skybridge' Bojonggede Diuji Coba Bertahap

Rampung Dibangun, "Skybridge" Bojonggede Diuji Coba Bertahap

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja hingga 15 Desember 2023, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja hingga 15 Desember 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
Uji Coba Bulan Ini, Sistem MLFF Ditargetkan Beroperasi Komersil Maret 2024

Uji Coba Bulan Ini, Sistem MLFF Ditargetkan Beroperasi Komersil Maret 2024

Whats New
Izin BPR Persada Guna Dicabut, LPS Jamin Simpanan Nasabah

Izin BPR Persada Guna Dicabut, LPS Jamin Simpanan Nasabah

Whats New
Ekonom Sebut Aksi Boikot Produk Pro Israel Menyakiti Diri Sendiri

Ekonom Sebut Aksi Boikot Produk Pro Israel Menyakiti Diri Sendiri

Whats New
Tips Cuan di Tengah Sentimen 'Window Dressing' Akhir Tahun Ini

Tips Cuan di Tengah Sentimen "Window Dressing" Akhir Tahun Ini

Whats New
Pupuk Indonesia Ingin Jadi Pemain Global Industri 'Green Ammonia'

Pupuk Indonesia Ingin Jadi Pemain Global Industri "Green Ammonia"

Whats New
Uji Coba MLFF di Tol Bali Mandara Bulan Ini, PT RITS Pastikan Tak Ganggu Kelancaran Selama Nataru

Uji Coba MLFF di Tol Bali Mandara Bulan Ini, PT RITS Pastikan Tak Ganggu Kelancaran Selama Nataru

Whats New
Ciptakan SDM Unggul, Pemerintah Salurkan 9.956 Beasiswa LPDP pada 2023

Ciptakan SDM Unggul, Pemerintah Salurkan 9.956 Beasiswa LPDP pada 2023

Whats New
Tujuh Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Ketat OJK

Tujuh Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Ketat OJK

Whats New
Perkuat Bisnis di Indonesia dan Australia, Anak Usaha DOID Bakal Terbitkan Obligasi

Perkuat Bisnis di Indonesia dan Australia, Anak Usaha DOID Bakal Terbitkan Obligasi

Whats New
Bytedance Dikabarkan Capai Kesepakatan dengan GoTo, TikTok Shop Hadir Lagi?

Bytedance Dikabarkan Capai Kesepakatan dengan GoTo, TikTok Shop Hadir Lagi?

Whats New
Pupuk Indonesia Teken Perjanjian Pengembangan 'Green Hydrogen' dan 'Green Ammonia' di Gresik

Pupuk Indonesia Teken Perjanjian Pengembangan "Green Hydrogen" dan "Green Ammonia" di Gresik

Whats New
Spotify Bakal PHK 1.500 Pegawai untuk Pangkas Biaya

Spotify Bakal PHK 1.500 Pegawai untuk Pangkas Biaya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com