Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Cangkul Gresik Jadi yang Pertama Kantongi SNI Tipe A dari Kemenperin

Kompas.com - 26/10/2021, 12:31 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menyerahkan sertifikat SNI cangkul tipe A kepada PT Indobaja Primamurni (merek cangkul Barong) yang beroperasi di Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, pada Senin (25/10/2021).

General Manager PT Indobaja Primamurni Titus Rudi Teguh Yuwono mengatakan pihaknya siap bersaing dengan produk asing untuk memenuhi permintaan cangkul dalam negeri.

"Setelah tiga bulan, kami akhirnya mendapatkan SNI dari Kemenperin pada hari ini. Tidak hanya itu, kami juga sempat mendapat pendampingan," ujar Titus kepada awak media melalui sambungan telepon, Senin (25/10/2021) malam.

Baca juga: Simak Rute LRT Jabodebek yang Segera Beroperasi Tahun 2022

Titus mengungkapkan, pihaknya terlebih dulu mengajukan produk cangkul sesuai spesifikasi yang ditentukan, guna mendapatkan label SNI dari Kemenperin. Termasuk, menggunakan bahan baku disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan, sehingga benar-benar memiliki kualitas mumpuni.

"Untuk cangkul (kualitas) tipe A, kami yang pertama di Indonesia. Dengan kelebihan, bahan baku sudah sesuai SNI. Di mana untuk cangkul tipe A ini, memiliki kekerasan 41 HRC (satuan kekerasan). Ini lebih bagus dari kualitas produk impor," ucap Titus.

Titus mendapat bocoran dari Kemenperin, bila kebutuhan pasar dalam negeri akan cangkul sekitar 2,5 juta unit per tahun. Selama ini, kebutuhan cangkul tersebut lebih banyak dipenuhi olah produk impor dari China dan Thailand.

Untuk itu, PT Indobaja Primamurni bersiap mengambil ceruk tersebut dan bersaing dengan produk asing.

"Selain kualitas yang kami jamin di atas produk impor, harga yang kami tawarkan kepada distributor juga bersaing, tidak kalah dengan cangkul impor," kata Titus.

Baca juga: Naik Lagi, Subsidi Elpiji hingga BBM Tembus Rp 88,2 Triliun

Untuk sementara waktu, PT Indobaja Primamurni akan lebih dulu berfokus pada pemenuhan kebutuhan cangkul dalam negeri. Baru setelah itu, mereka secara perlahan bakal membidik pasaran ekspor, lantaran cangkul yang diproduksi kualitasnya tidak kalah bagus dengan asing.

"Ada beberapa perusahaan yang ingin menjalin kerja sama, salah satunya ingin kerja sama dibuatkan cangkul ini sebanyak 1 juta unit per tahun, dengan sebagian bakal diekspor ke Vietnam. Tapi masih awal, belum ada omongan lebih lanjut," tutur dia.

Sementara Plt Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyebut, pemberian sertifikat ini merupakan dukungan Kemenperin terhadap produk lokal. Sertifikat SNI juga sebagai bukti, menunjukkan bahwa produk yang dimiliki semakin berkualitas.

Pemberian sertifikat SNI cangkul diberikan kepada 2 produsen cangcul yakni PT Indobaja Primamurni dengan merek cangkul Barong mendapatkan sertifikat SNI untuk tipe A, dan PT Mekarmaju Jaya Abadi dengan merek cangkul Kepiting Pusaka untuk tipe B.

"SNI berfungsi memberikan perlindungan dan jaminan kualitas kepada konsumen atas keamanan, keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup (K3L)," kata Reni Yanita, melalui keterangan tertulis seperti yang diterima Kompas.com, Senin.

Reni menjelaskan, SNI juga berperan sebagai salah satu instrumen dalam rangka menjalankan strategi pencapaian target substitusi impor hingga 35 persen pada tahun 2022. Hal ini sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional, akibat imbas pandemi Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Kian Serius Kaji Penghapusan Premium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com