Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Sri Mulyani Buat Lulusan STAN: Jaga Nama Baik, Jadilah Pengelola APBN yang Jujur

Kompas.com - 27/10/2021, 10:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan kepada seluruh lulusan PKN STAN untuk menjadi pengelola keuangan negara yang bermartabat dan memiliki integritas.

Artinya, para lulusan ini harus bisa menghindari praktik kecurangan ataupun praktik korupsi di instansi manapun mereka ditempatkan. Menurut Ani, praktik semacam itu akan makin marak di masa depan.

"Jadi pengelola keuangan negara yang bisa dibanggakan tidak hanya oleh orang tua, tapi juga oleh PKN STAN. Jaga nama baik kalian, jaga nama baik keluarga, dan jaga nama baik PKN STAN," kata Sri Mulyani dalam wisuda akbar PKN STAN, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Naik Lagi, Defisit APBN Tembus Rp 452 Triliun hingga September 2021

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, rasa integritas dan sikap bertanggungjawab perlu diasah sejak saat ini, bahkan sejak lulusan STAN menjalani sidang skripsi secara daring.

Bendahara negara ini menilai, mahasiswa yang menyontek saat menjalankan sidang skripsi secara daring berarti gagal menunjukkan sikap integritas dan kejujurannya. Sedangkan bagi yang berhasil, maka lulus dalam tahap pertama ujian integritas.

"Saya harap Anda semua yang hari ini lulus adalah para lulusan yang memiliki integritas. ujian pertama adalah apakah Anda lulus secara berintegritas, tidak melalui contekan atau menipu, tidak melalui cara-cara yg dihalalkan asal bisa lulus dan dapat nilai terbaik," ucap Ani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, sikap integritas dan kejujuran adalah bekal dalam meniti karir. Sikap ini pun harus menjadi pegangan dalam menjalani hidup.

Baca juga: Berapa Uang APBN untuk Tambal Biaya Bengkak Proyek Kereta Cepat?

Proses ujian yang sudah berlalu merupakan sebuah awalan untuk melatih dan menjaga identitas diri. Ke depan kata Sri Mulyani, ujian akan semakin rumit dan semakin banyak.

Dia berpendapat, manusia yang pintar akan percuma bila tidak memiliki integritas.

"Saya minta ini sikap yang kalian kuatkan karena tantangan keuangan negara tidak hanya berhenti pada Covid-19, inipun sudah tantangan yang luar biasa," jelas Sri Mulyani.

Lebih lanjut dia berpesan, jangan coba-coba mengesampingkan sikap integritas sekalipun. Sebab noda satu titik dapat merusak prestasi yang selama ini didulang.

"Kadang-kadang dibutuhkan satu titik tinta saja bisa merusak susu sebelanga. Jangan satupun mencederai reputasi diri kalian dan reputasi keluarga. Jadi pengelola keuangan yang bisa dipercaya, kompeten, dan memiliki ilmu serta karakter yang baik," sebut Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com