Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Menguat Dekati Level 6.600, Rupiah Naik Tipis

Kompas.com - 08/11/2021, 09:29 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (8/11/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada awal perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.597,04 atau naik 15,25 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.581,78.

Sebanyak 253 saham melaju di zona hijau dan 134 saham di zona merah. Sedangkan 199 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 796,4 miliar dengan volume 1,27 miliar saham.

Baca juga: IHSG Berharap ke Laporan Keuangan Emiten, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,2 persen, Hang Seng Hongkong 0,57 persen, dan Shanghai Komposit 0,01 persen. Sementara Strait Times menguat 0,66 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,56 persen, indeks S&P 500 menguat sebesar 0,37 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 0,2 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG akan digerakkan laporan keuangan emiten pada kuartal III tahun 2021. Pelaku pasar juga memantau pidato dari gubenur bank central pada awal pekan ini.

“Setelah pengumuman tapering yang kurang berdampak pada pasar saham, maka hasil kinerja keuangan emiten di kuratal III akan menjadi katalis pergerakan pasar saham. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.550 sampai 6.480 dan resistance di level 6.617 sampai 6.687,” kata Hans dalam analisisnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.322 per dollar AS, atau atau naik 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.330 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami penguatan pagi ini, rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan karena membaiknya data tenaga kerja AS yang membuka peluang pengetatan kebijakan moneter AS lebih lanjut.

“Nilai tukar rupiah mungkin masih bisa melemah hari ini karena membaiknya data tenaga kerja AS. Hari Jumat minggu lalu, tingkat pengangguran juga turun ke level terendah selama pandemi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara dari dalam negri, pasar mempertimbangkan Pertumbuhan PDB Indonesia kuartal III tahun 2021 yang melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini bisa menambah tekanan pada pergerakan rupiah.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: Sebenarnya, Kenapa Memilih Forex dan Bukan Saham?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com