Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Mitratel, INA Tambah Jumlah Saham di Bank Mandiri dan BRI Senilai Rp 45 Triliun

Kompas.com - 27/12/2021, 19:25 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menanamkan modal ke PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) beberapa waktu lalu, Indonesia Investment Authority (INA), lembaga pengelola investasi Indonesia, kembali menambah kepemilikan saham di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Untuk menambah saham di dua perusahaan pelat merah tersebut, INA menggelontorkan dana Rp 45 triliun. Berikut rinciannya, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Baca juga: Daftar 7 Saham dengan Kenaikan Harga Tertinggi Sepanjang 2021, Ada Allo Bank, Bumi Arta hingga Bank Neo

BMRI

Untuk BMRI, pemerintah Indonesia mengalihkan 3,73 miliar saham seri B atau setara 8 persen dari modal disetor dan ditempatkan di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kepada INA. Dengan demikian, porsi kepemilikan pemerintah turun menjadi 52 persen dari sebelumnya 60 persen.

Transaksi terjadi pada 23 Desember 2021 di Rp 6.073 per saham. Artinya, nilai total transaksi mencapai Rp 22,67 triliun.

Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan BMRI lewat keterbukaan informasi, Jumat (24/12/2021), menyatakan, transaksi ini bertujuan memenuhi Peraturan Pemerintah (PP) No.74 tahun 2020 dan PP No.111 tahun 2021.

PP No.74/2020 mengatur tentang Lembaga Pengelola Investasi. Sedangkan PP No.111/2021 mengatur mengenai penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal Lembaga Pengelola Investasi.

Sebagai catatan, BMRI mencatat kenaikan 11,46 persen sejak awal tahun dan 27,52 persen dari setahun sebelumnya.

Baca juga: Menilik Prospek Saham ANTM, TINS, dan PTBA Tahun 2022

BBRI

Pemerintah mengalihkan 5,50 miliar saham BBRI kepada INA. Dengan begitu, kepemilikan saham pemerintah di BBRI menjadi 53,19 persen dari sebelumnya 56,82 persen.

Pengalihan juga dilakukan pada 23 Desember 2021 dengan harga Rp 4.061. Dengan begitu, transaksi ini mencapai nilai Rp 22,33 triliun.

Tambahan informasi, kinerja saham BBRI tahun ini naik 0,04 persen sejak awal tahun. Dibanding tahun lalu, saham BBRI sudah naik 37,17 persen. 

Baca juga: Analis Perkirakan Mitratel Semakin Kinclong Tahun Depan

 

Mitratel

Sebelumnya, INA juga menanamkan modal di PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel. Pembelian dilakukan secara bertahap sejak hari pertama Mitratel tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan keterbukaan informasi MTEL, Senin (20/12/2021), pembelian terjadi sebanyak 16 kali sampai dengan 13 Desember 2021. Dalam periode tersebut, INA secara total membeli 308,46 juta saham MTEL dengan kisaran harga Rp 759-Rp 793 per saham.

Kepemilikan INA setelah transaksi tersebut bertambah dari 3,87 miliar saham menjadi 4,18 miliar saham. Dengan kata lain, porsi kepemilikan INA di Mitratel mencapai 5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pembelian saham dilakukan dengan tujuan investasi jangka panjang.

Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul INA Ambil Alih Saham Bank Mandiri dan BRI Senilai Rp 45 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com