Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gelontorkan PMN Rp 142,5 Triliun Sepanjang 2021, Paling Besar buat BUMN

Kompas.com - 04/01/2022, 11:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi pembiayaan investasi sementara atau penanaman modal pemerintah (PMN) mencapai Rp 142,5 triliun sepanjang tahun 2021.

Investasi itu diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga/badan lainnya, hingga BLU. Bendahara negara ini mengungkap investasi kepada BUMN meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Kita akan terus memantau terutama karena kenaikan (PMN) BUMN sangat besar. Saya minta supaya sekarang ada KPI (key perfomance index/KPI) bagi para direksi penerimaan PMN itu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Sri Mulyani: 55 Persen BUMN yang Disuntik Modal Punya Utang Jumbo

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu merinci, investasi kepada BUMN sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 71,2 triliun. Angkanya melonjak dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 31,3 triliun.

PMN ini diberikan dalam rangka pelaksanaan penugasan khusus oleh pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, serta memperbaiki struktur permodalan dan untuk meningkatkan kapasitas usaha BUMN.

"Jadi BUMN mendapat PMN 2 kali lebih besar, lebih dari dua kali lipat dibanding sebelumnya. Makanya nanti kita ingin dividennya tahun depan bisa kembali lagi," beber Sri Mulyani.

Baca juga: Duduk Perkara Adu Argumen Sri Mulyani Vs Grup Texmaco, Pemilik Bantah Utang Rp 29 T, Berujung Penyitaan Aset oleh Satgas BLBI

Adapun investasi kepada lembaga lain relatif steady dari Rp 25 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 21 triliun pada tahun 2021.

Investasi ditujukan untuk modalitas pembentukan sovereign wealth fund/SWF dan lembaga bank tanah dalam rangka pendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi, serta peningkatan kapasitas ekspor.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia hanya Tumbuh 3,7 Persen Sepanjang 2021

 

Investasi ke BLU

Sementara investasi kepada BLU mencapai Rp 64 triliun dalam rangka meningkatkan efektivitas pembiayaan bagi koperasi UMKM, UMi, dan sebagainya untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan penguatan daya saing melalui peningkatan kualitas SDM.

"BLU terutama adalah untuk MBR, UMi, UMKM, dan untuk LPDP yang paling besar. Dana abadi pendidikan, penelitian, dan untuk kebudayaan," ucap Sri Mulyani.

Di sisi lain, pemerintah juga memberikan PMN kepada organisasi/LKI Rp 0,9 triliun untuk mempertahankan dan memperkuat posisi Indonesia di dalam organisasi lembaga keuangan internasional.

Lalu, investasi kepada pemerintah non permanen Rp 9,8 triliun untuk dukungan kepada daerah yang terdampak Covid-19, dan penerimaan kembali investasi Rp 24 triliun dari BLU LMAN dan pinjaman PEN Daerah.

"Untuk penerimaan kembali investasi Rp 24,4 triliun itu terutama dari BLU LMAN. PMN ini diberikan secara hati-hati dan terus dimonitor dengan adanya KPI," tandas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com