Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perusahaan Malaysia Menguasai Banyak Kebun Sawit di Indonesia?

Kompas.com - Diperbarui 02/02/2022, 06:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Selain Malaysia, investor asing yang membuka perkebunan kelapa sawit di Indonesia dengan persentase paling besar adalah Singapura.

Baca juga: Kata Sri Mulyani soal Duit Negara Mengalir ke Pengusaha Minyak Goreng

"Hal ini sejalan dengan investasi perkebunan sawit yang sebagian besar berasal dari kedua negara tersebut," kata dia dilansir dari Antara.

Jumina menjelaskan, realisasi PMA sektor pertanian pada periode 2015-Maret 2021 mencapai 9,5 miliar dolar AS atau berkontribusi sekitar 5,2 persen dari terhadap total PMA di Indonesia.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp 173,9 triliun atau berkontribusi 9,1 persen terhadap total PMDN di Indonesia.

"PMA sektor pertanian didominasi di Kalimantan dan Sumatera," kata Jumina.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempertegas komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Malaysia terkait kebijakan kepala sawit. Hal ini disampaikan saat Airlangga melakukan pertemuan bilateral Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Zuraida Binti Kamaruddin di Jakarta, pada 24 Oktober 2021 lalu.

Baca juga: Sederet Kecurigaan KPPU soal Kartel Persekongkolan Harga Minyak Goreng

“Saya ingin mengakhiri dengan menegaskan kembali komitmen kuat Pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Malaysia. Saya percaya bahwa terlepas dari pandemi yang sedang berlangsung, ada banyak peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara di tahun-tahun mendatang,” ujar Airlangga dalam keterangannya.

Airlangga mengatakan bagi Indonesia, Malaysia merupakan salah satu mitra ekonomi utama dalam hal investasi dan perdagangan. Selama semester I tahun 2021, Penanaman Modal Asing (PMA) yang berasal dari Malaysia mencapai 706,8 juta dollar AS dan tersebar di 1.324 proyek.

Dari sisi perdagangan barang, volume perdagangan bilateral antar negara telah mencapai 15,03 juta dollar AS pada tahun 2020 dan 13,43 juta dollar AS selama Januari hingga Oktober 2021.

“Hal tersebut menunjukkan intensnya hubungan bilateral kedua negara,” katanya.

Baca juga: YLKI Heran, Minyak Goreng Tidak Impor, tapi Dijual Pakai Harga Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com