Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor RI Turun 14, 29 Persen di Januari 2022, Faktor Larangan Ekspor Batu Bara?

Kompas.com - 15/02/2022, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari 2022 mencapai 19,16 miliar dollar AS atau Rp 273,9 triliun (kurs Rp 14.300/dollar AS).

Secara tahunan (year on year/yoy) ekspor ini naik 25,31 persen karena kenaikan komoditas migas sebesar 1,96 persen dan kenaikan komoditas nonmigas sebesar 26,74 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, ekspor komoditas migas meningkat dari 0,88 miliar dollar AS menjadi 0,90 miliar dollar AS. Sementara komoditas nonmigas meningkat dari 14,41 miliar dollar AS menjadi 18,26 miliar dollar AS.

Baca juga: Ekspor Batu Bara Dibuka Lagi, Ini Sanksi dan Denda Baru Pelanggar DMO

"Ekspor bulan Januari 2022 lebih tinggi dibanding Januari tahun sebelumnya. Ekspor Januari 2022 mencapai 19,16 miliar dollar AS, naik 25,31 persen (yoy). Tapi kalau dibanding secara bulanan, yakni Desember 2021 dengan Januari 2022, ekspor menurun," kata Setianto dalam konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

Dia menuturkan, penurunan ekspor pada bulan Januari 2022 dipengaruhi oleh pola musiman. Pasalnya selama dua tahun ini sejak tahun 2020, nilai ekspor Januari selalu lebih rendah dibanding Desember 2022.

Setianto tak memungkiri, penurunan ekspor yang mencapai 14,29 persen ini terjadi karena adanya penurunan ekspor untuk komoditas migas dan komoditas nonmigas.

Ekspor komoditas migas turun 17,99 persen dari 1,09 miliar dollar AS menjadi 0,9 miliar dollar AS. Sementara komoditas non migas turun 14,12 persen dari 21,27 miliar dollar AS menjadi 18,26 miliar dollar AS.

"Ekspor Januari 2022 baik total ekspor maupun ekspor non migas masih lebih tinggi dibanding Januari 2020 dan Januari 2021," ucap dia.

Baca juga: Hary Tanoe Buru Cuan di Bisnis Investasi Batu Bara, Begini Nasib Bisnis Penerbangan IATA

Penurunan disumbang komoditas batu bara

Dilihat menurut sektor, penurunan ekspor secara bulanan terjadi pada seluruh sektor, mulai dari pertanian, kehutanan, dan perikanan; industri pengolahan; serta pertambangan dan lainnya.

Namun, penyumbang terbesarnya adalah komoditas pertambangan yang menurun 42,88 persen. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan batu bara yang menurun 61,14 persen dan lignit 69,28 persen.

Nilai ekspor batu bara sepanjang Januari 2022 adalah 1,07 miliar dollar AS. Secara volume, ekspornya menurun 9,12 persen. Secara tahunan pun, nilainya berkurang 22,59 persen dengan volume turun 61,30 persen.

"Penurunan ekspor batu bara tidak semata-mata karena larangan ekspor. Ada indikator lain seperti harga internasional dan sebagainya. Kita tidak melakukan atau menganalisis apakah ini terkait larangan ekspor pada awal Januari 2022 lalu," beber Setianto.

Swiss pangsa ekspor terbesar bulan Januari

Lalu dilihat berdasarkan negara tujuan, ekspor terbesar di bulan Januari 2022 terjadi dengan Swiss. BPS mencatat, ada peningkatan sebesar 110,2 juta dollar AS untuk ekspor logam mulia perhiasan atau permata; serta perangkat optik, fotografi, sinematografi, maupun media.

"Pangsa terbesar kedua adalah Rusia yang meningkat 65,3 juta dollar AS, Srilanka 31,1 juta dollar AS, serta Jordan dan Turki masing-masing 31 juta dollar AS dan 28,5 juta dollar AS," tandas Setianto.

Baca juga: Menhub Dorong Produsen Mobil Jepang Ekspor Lewat Pelabuhan Patimban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com