Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Simak Cara Meningkatkan Intensi Berwirausaha

Kompas.com - 21/02/2022, 11:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tanpa memiliki sikap yang tepat, baik kompetensi kognitif maupun kompetensi non-kognitif akan menjadi sulit dicapai dan dipertahankan dalam jangka panjang (Moberg, 2014).

Dalam hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki peranan penting dalam meningkatkan intensi berwirausaha.

Jena (2020) melakukan penelitian tentang peranan sikap terhadap pendidikan kewirausahaan pada intensi berwirausaha di India khususnya mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat peranan sikap terhadap pendidikan kewirausahaan pada intensi berwirausaha mahasiswa.

Semakin positif sikap mahasiswa terhadap pendidikan kewirausahaan, maka intensi untuk berwirausaha akan semakin tinggi.

Sikap positif atau negatif yang ditimbulkan terhadap pendidikan kewirausahaan ini menjadi hal yang penting untuk ditelusuri.

Penelitian yang sama dilakukan di salah satu universitas swasta di Jakarta pada mahasiswa jurusan Manajemen yang mengambil mata kuliah kewirausahaan.

Hasilnya, sikap terhadap pendidikan kewirausahaan berperan secara signifikan terhadap intensi berwirausaha.

Hal ini sejalan dengan Theory of Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen (1991). Menurut Theory of Planned Behavior, intensi ditentukan oleh tiga faktor (Ajzen, 1991).

Pertama adalah sikap terhadap perilaku yang menjelaskan sejauh mana seseorang memiliki evaluasi atau penilaian yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku yang bersangkutan.

Kedua adalah norma subjektif yang merupakan tekanan sosial yang dirasakan oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku.

Ketiga adalah tingkat kontrol perilaku yang dirasakan merupakan kemudahan atau kesulitan yang dirasakan dalam melakukan perilaku dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu serta hambatan yang diantisipasi.

Ketika individu memiliki sikap positif terhadap pendidikan dan hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan, maka niat untuk menjadi pengusaha akan semakin besar.

Hal tersebut tidak hanya langsung berpengaruh pada intensi berwirausaha. Secara tidak langsung, sikap positif yang ditimbulkan terhadap pendidikan kewirausahaan berjalan beriringan dengan efikasi diri.

Mahasiswa dalam penelitian menyatakan bahwa ketika mereka merasa pelajaran atau mata kuliah yang mereka dapatkan menyenangkan dan bermanfaat (positif), mereka semakin yakin kalau menjadi pengusaha adalah pilihan yang tepat dan keinginan untuk mewujudkannya pun semakin besar.

Seperti yang dikemukakan oleh Ajzen (1991), ketika individu percaya bahwa melakukan tindakan tertentu dapat mencapai hasil yang positif, maka mereka akan menunjukkan preferensi yang lebih kuat terhadap tindakan dan kemudian mengembangkan intensi untuk melakukannya.

Dengan kata lain, efikasi diri merupakan faktor kunci yang dapat membantu pengusaha untuk mengatasi kesulitan dan menghadapi tantangan proses kewirausahaan, dan memiliki pengaruh yang signifikan pada intensi untuk berwirausaha mereka (Liu, et. al., 2019).

Berdasarkan hal tersebut, sikap positif terhadap pendidikan kewirausahaan yang diiringi dengan efikasi diri akan meningkatkan intensi berwirausaha di kalangan muda.

 

*Winda Tesvati, Mahasiswa Prodi Magister Psikologi Universitas Tarumanagara
*Sri Tiatri, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com