Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Produktivitas Pertanian di Blora Meningkat, Bukti Pentingnya Embung

Kompas.com - 29/03/2022, 12:52 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian.

Dia menjelaskan, embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian karena pertanian tidak boleh terganggu oleh faktor apapun.

"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

SYL menyebutkan, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian, termasuk dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP).

Hal itu pun terbukti seperti yang terlihat di Desa Ngraho, Kecamatan Kedung Tuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng).

Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program embung untuk Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) Purwo Suci di Desa Ngraho.

Embung yang direalisasikan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan itu sukses meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga: Genjot Produktivitas, Petani Tolitoli Disarankan Kementan Manfaatkan KUR Pertanian

"Dengan meningkatkanya IP maka meningkat pula produktivitas pertanian mereka," tegas SYL.

Bupati Blora Arief Rohman pun berterima kasih kepada Menteri SYL yang sudah mengalokasikan banyak kegiatan di Kabupaten Blora.

Pembangunan embung itu, kata Arief, sesuai dengan Visi Misi Bupati Blora “Dalane Alus Banyune Lancar Terus” (Jalannya halus airnya mengalir terus).

"Penyediaan infrastruktur khusus pertanian didorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk mendukung produksi padi dan jagung di Kabupaten Blora," katanya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Gundala Wejasena menyampaikan, pembangunan embung sangat membantu petani di Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban.

Embung dapat dimanfaatkan untuk mempercepat tanam padi dan mengairi sawah di musim kemarau.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil turut menekankan, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya.

Baca juga: Kementan Optimistis Embung di Tabanan Bisa Tingkatkan Produktivitas Petani

Sebab, embung memberikan pasokan air stabil pada lahan sawah sehingga perkembangan budi daya padi petani berjalan dengan baik.

“Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujarnya.

Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.

"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak. Kami harapkan embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," harapnya.

Adapun Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan Rahmanto menambahkan, embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian sehingga kesejahteraan petani juga meningkat.

Dia memaparkan, jenis bangunan menggunakan konstruksi pasangan batu yang dilengkapi dengan pintu di bagian outlet. Panjang bangunan 23 meter (m), lebar 10 m, kedalaman 2,2 m dengan volume 500 meter kubik (m3).

Baca juga: 4 Embung di Jateng Diyakini Dapat Mengerek Produktivitas Pertanian

"Embung mengairi sekitar minimal 25 hektar (ha) serta memfasilitasi sumber tampungan air untuk sawah karena sebelum ada embung agak jauh mengambil sumber airnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com