Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Siapkan Uang Tunai Rp Rp 175,2 triliun Selama Periode Ramadhan dan Lebaran 2022

Kompas.com - 04/04/2022, 12:42 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan uang tunai pada periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini diproyeksi meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu, seiring dengan dibukanya berbagai aktivitas masyarakat, termasuk mudik Lebaran.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bank Indonesia (BI) pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menyiapkan uang tunai sebesar Rp 175,2 triliun, meningkat 13,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 154,4 triliun.

"Pemenuhan kebutuhan uang Ramadhan dan Idul Fitri menjadi semacam hajatan nasional, karena secara tahunan kita menemui ini," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, dalam Taklimat Media BI, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Marak Praktik Pungli, Pengamat Sarankan Tunjangan Petugas Uji Kir Dinaikkan

Marlison menjelaskan, kenaikkan pasokan uang tunai tersebut bukan hanya mempertimbangkan adanya peningkatan indikator perekonomian saja, tapi juga berbagai aspek lain, seperti mobilitas masyarakat yang semakin luas, sebagai dampak dari penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, kenaikkan pasokan uang tunai itu juga merupakan respons bank sentral terhadap kebijakan pemerintah yang kembali memperbolehkan mudik Lebaran, setelah 2 tahun dilarang akibat pandemi Covid-19.

"Serta tentunya aspek kebijakan pemerintah, adanya dicairkan BLT pada masa Ramadhan ini," kata Marlison.

Jika dilihat secara spasial, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau Jabodebek menjadi wilayah yang paling banyak menyerap pasokan uang tunai BI, dengan nilai sebesar Rp 40,7 triliun, atau setara 23 persen total pasokan uang tunai selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Baca juga: Kemenaker: Tahun Ini, Perusahaan Harus Bayar THR Lebaran secara Penuh

Jika dilihat berdasarkan pulau, pulau Jawa dan pulau Sumatera menjadi dua pulau dengan penerima pasokan uang tunai terbesar, yakni masing-masing sebesar 33 persen dan 22 persen total pasokan uang tunai selama Ramadhan dan Idul Fitri.

"Pada tahun ini terjadi peningkatan, dan secara spasial hampir di beberapa tempat terjadi peningkatan," kata Marlison.

Layanan penukaran uang juga diperluas

Selain pasokan uang tunai, BI kembali mengoperasikan layanan penukaran uang rupiah baru atau layanan kas keliling selama Ramadhan, setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

Selain dioperasikan kembali, layanan penukaran uang pada periode Ramadhan kali ini juga diperluas, menjadi sebanyak 5.013 titik penukaran, meliputi 453 titik penukaran di wilayah Jabodebek dan 4.560 di luar wilayah Jabodebek yang dapat diperoleh masyarakat mulai 4-29 April 2022.

Adapun jumlah perbankan yang terlibat dalam layanan tersebut mencapai 262 bank, terdiri dari bank umum dan bank syariah sebanyak 73 bank, BPD sebanyak 27 bank, dan BPR atau BPRS sebanyak 162 bank.

Baca juga: BKF Prediksi Dana Pihak Ketiga di Perbankan Tembus Rp 700 Triliun

"Jadi dalam konteks seperti ini selain memang juga dari sisi penyediaan uang juga meningkat, layanan penukaran juga mengalami peningkatan," kata Marlison.

Selain membuka kembali layanan tersebut, BI juga meluncurkan aplikasi PINTAR, yakni sebuah platform yang disiapkan untuk memfasilitasi layanan penukaran uang di kalangan masyarakat.

Melalui aplikasi tersebut, masyarakat bisa melakukan pemesanan penukaran uang terlebih dahulu secara online di berbagai daerah.

"Sehingga masyarakat akan jauh lebih bersiap di dalam konteks penukaran aplikasi PINTAR ini," ucap dia.

Baca juga: Mudik Lebaran, Kemenhub Targetkan KA Bogor-Sukabumi Kembali Beroperasi Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com