Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Efektif Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/04/2022, 19:33 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com ­– Salah satu cara mengatur keuangan keluarga selama masa pandemi Covid-19 adalah dengan hidup berhemat.

Caranya dengan mengurangi biaya pengeluaran bulanan yang bukan merupakan kebutuhan pokok, seperti makan di restoran, minum kopi di kafe, traveling hingga berbelanja pakaian dan barang kebutuhan hidup tersier.

Karena biaya pengeluaran dikurangi, otomatis akan ada dana yang tidak terpakai. Daripada didiamkan dan tidak terpakai, dana ini sebaiknya ditabung.

Menabung merupakan hal yang penting dilakukan selama pandemi. Sebab, pandemi membawa sejumlah masalah ekonomi, terutama bagi keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah.

Apalagi akibat pandemi, banyak karyawan dirumahkan karena restrukturisasi perusahaan yang mencoba bertahan dari ambang kebangkrutan.

Baca juga: Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/3/2021), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan ada 29,4 juta orang terdampak pandemi Covid-19.

Jumlah itu termasuk dalam mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan tanpa upah, hingga pengurangan jam kerja dan upah.

Begitu pula para pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus merasakan gempuran ekonomi karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2021, ada sekitar 40 persen UMKM terpaksa gulung tikar dan 5 juta pedagang pasar tradisional terpaksa tutup.

Baca juga: Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan, Dijamin Cuan!

Selain itu, munculnya Covid-19 varian Omicron belakangan ini membuat PPKM kembali diberlakukan di sejumlah daerah, terutama Jawa-Bali.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Whats New
Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Whats New
Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Whats New
OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

Whats New
Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Whats New
Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Whats New
Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Spend Smart
Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 'Worth It' Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 "Worth It" Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Whats New
Pengamat Minta Pemerintah Fokus Setarakan Aturan Main Social Commerce dan E-commerce

Pengamat Minta Pemerintah Fokus Setarakan Aturan Main Social Commerce dan E-commerce

Whats New
Tahun Depan Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di Tengah Ketidakpastian Global, Realistiskah?

Tahun Depan Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di Tengah Ketidakpastian Global, Realistiskah?

Whats New
Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Whats New
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Spend Smart
DPR RI Sambut Baik Larangan Transaksi Jual-Beli di 'Social Commerce'

DPR RI Sambut Baik Larangan Transaksi Jual-Beli di "Social Commerce"

Whats New
Resmikan Bursa Karbon Indonesia, Jokowi: Potensinya Rp 3.000 Triliun, Bahkan Lebih...

Resmikan Bursa Karbon Indonesia, Jokowi: Potensinya Rp 3.000 Triliun, Bahkan Lebih...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com