Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Penjualan Eceran Ritel Tumbuh Melambat

Kompas.com - 11/04/2022, 17:05 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 tumbuh positif, namun mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, hal itu terefleksikan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2022 sebesar 204, secara bulanan (month to month/mtm) tumbuh 2 persen.

Secara tahunan, penjualan eceran Maret 2022 diperkirakan tetap tumbuh, yaitu sebesar 8,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Lebih rendah dari 12,9 persen secara yoy pada Februari 2022," ujar Erwin, dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Aprindo Nilai Kebijakan PPN 11 Persen Turunkan Penjualan Ritel Modern

Adapun kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi antara lain bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman dan tembakau.

Lebih lanjut Erwin bilang, kinerja penjualan pada Maret 2022 secara bulanan diperkirakan tumbuh 2 persen secara bulanan (month to month/mtm), lebih tinggi dibandingkan -4,5 persen mtm pada bulan sebelumnya.

Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya kelompok sandang, suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi serta makanan, minuman, dan tembakau.

"(Perkembangan) sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat saat pelonggaran PPKM, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadhan," kata Erwin.

Baca juga: BI Proyeksikan Kinerja Penjualan Ritel Membaik Bertahap

Sementara itu, untuk periode Februari 2022 BI mencatat, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tetap kuat.

Hal itu terefleksikan dari IPR Februari 2022 yang tercatat sebesar 200 atau tetap tumbuh kuat sebesar 12,9 persen secara yoy.

"Meski tidak setinggi pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 15,2 persen secara yoy," ujar Erwin.

Namun demikian, secara bulanan, kinerja penjualan eceran tercatat turun -4,5 persen secara mtm, dari -3,1 persen secara mtm pada bulan sebelumnya.

"Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, terutama pada kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi, serta bahan bakar kendaraan bermotor," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com