Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Melonjak meski Stok Minyak AS Naik, Kenapa?

Kompas.com - 14/04/2022, 09:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia kembali melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Peningkatan stok minyak mentah AS ternyata tak meredakan kekhawatiran ketatnya pasokan dunia akibat terus berlanjutnya perang Rusia-Ukraina.

Dikutip dari CNBC, Kamis (14/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 4,14 dollar AS atau 3,96 persen ke level 108,78 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,65 dollar AS atau 3,63 persen menjadi di level 104,25 dollar AS per barrel.

Baca juga: Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin Lanjut Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Pada akhir perdagangan Selasa kemarin pun, kedua patokan harga minyak mentah dunia tersebut sudah naik lebih dari 6 persen.

“Meskipun harga minyak dunia telah turun sedikit dalam beberapa minggu terakhir, tetapi tetap sangat tinggi jika menurut standar masa lalu,” ujar Ekonom Komoditas di Capital Economics, Kieran Clancy.

Pada Selasa kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina menggagalkan pembicaraan damai, sehingga pihaknya akan tetap melanjutkan 'operasi militer khusus' terhadap negara tetangganya itu. Sementara Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia melakukan genosida atas invasinya di Ukraina.

Analis Pasar Senior Oanda, Jeffrey Halley mengatakan, buntunya pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tersebut, memperkuat pandangan situasi konflik Rusia-Ukraina tidak akan mereda dalam waktu dekat. Ini berpengaruh pada pergerakan harga minyak dunia

"Penurunan harga minyak dunia pun menjadi terbatas," kata Jeffrey.

Baca juga: Laporan Keuangan Korporasi Dorong Penguatan Wall Street

Perusahaan perdagangan global utama berencana mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari Rusia pada 15 Mei mendatang. Hal ini untuk menghindari sanksi yang telah dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia, pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Pada Selasa kemarin, Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan proyeksi permintaan minyak di seluruh dunia. Oleh sebab itu, IEA meyakini kenaikan produksi global dapat mengimbangi hilangnya produksi minyak Rusia di pasar global.

Pemerintah AS pun memutuskan melepas 180 juta barrel cadangan minyak mentahnya untuk kebutuhan enam bulan ke depan. Langkah ini merupakan bagian dari pelepasan total 240 juta barrel cadangan minyak dari negara-negara anggota IEA.

AS diperkirakan akan terus meningkatkan produksi minyak mentahnya dari sebelumnya 11,8 juta barrel per hari, kini menjadi sekitar 12 juta barrel per hari pada tahun 2022.

Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), menyatakan tidak mungkin mengganti hilangnya pasokan minyak Rusia di pasar global dan tidak akan memompa lebih banyak minyak mentahnya.

Baca juga: IHSG Bakal Uji Resistance di Level 7.300, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com