Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara The Fed, Harga Emas Dunia Turun

Kompas.com - 22/04/2022, 10:24 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir pada perdagangan Kamis waktu AS. Kilau emas tertekan imbal hasil US Treasury, seiring dengan investor memperkirakan pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral AS atau Federal Reserve yang lebih agresif.

Mengutip CNBC, Jumat (22/4/2022) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.946,73 per troy ounce. Sementara emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,4 persen ke level 1.948,20 dollar AS per troy ounce.

Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly pada Rabu kemarin mengatakan, dirinya meyakini rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) di bulan Mei adalah level yang 'lengkap' dan 'solid'. Kenaikan suku bunga AS yang agresif dinilai tepat dalam menghadapi lonjakan inflasi.

Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 per Gram

"Emas terkoreksi karena pasar mengharapkan The Fed untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga, sementara imbal hasil juga bergerak naik," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Emas memang menjadi aset lindung nilai yang aman selama masa krisis politik dan ekonomi, termasuk terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga tidak menguntungkan bagi emas.

Kenaikan suku bunga membuat imbal hasil obligasi naik, namun di sisi lain meningkatkan peluang kerugian untuk memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun bergerak menuju puncak lebih dari tiga tahun pada Rabu kemarin. Aset berisiko seperti saham juga mengalami perbaikan pada pekan ini, sehingga membuat investor mulai beralih dari emas.

"Postur grafik indeks saham AS juga telah membaik minggu ini, sehingga menarik sejumlah uang dari logam yang merukan safe-haven (aset aman)," kata Analis Senior Kitco Jim Wycoff.

Baca juga: Harga Emas Dunia Bergerak Dua Arah, Dipicu Pengetatan Moneter AS yang Agresif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com