Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Naikkan Suku Bunga 0,50 Persen, Tertinggi sejak Tahun 2000

Kompas.com - 05/05/2022, 07:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) atau 0,50 persen dalam pertemuan terakhir tadi malam waktu setempat, Rabu (4/5/2022).

Lonjakan suku bunga ini menjadi yang terbesar dalam 22 tahun terakhir, atau tepatnya sejak tahun 2000 demi memerangi tingkat inflasi yang tinggi di Amerika Serikat.

Dikutip dari Nikkei Asia, Kamis (5/5/2022), The Fed menetapkan target suku bunga dana ke kisaran 0,75 persen - 1 persen. Sementara itu, mulai bulan depan, bank sentral akan mulai mengurangi simpanan aset sekitar 9 triliun dollar AS yang terakumulasi selama pandemi Covid-19 untuk mengendalikan inflasi.

Simpanan aset akan dibiarkan turun sebesar 47,5 miliar dollar AS per bulan pada Juni, Juli, dan Agustus. Kemudian akan turun hingga 95 miliar dollar AS per bulan mulai September.

Baca juga: The Fed Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin

Ketua The Fed Jerome Powell mengaku merasakan sakit ketika tingkat inflasi rumah tangga terkerek 3 kali lipat dari target The Fed yang hanya di kisaran 2 persen. Membengkaknya inflasi menguras tabungan atau uang simpanan warga AS.

"Ini sangat tidak menyenangkan. Jika kamu adalah orang dengan ekonomi normal, maka kami mungkin tidak memiliki banyak ekstra untuk dibelanjakan. Dan itu akan berdampak pada pengeluaranmu untuk bahan makanan, bensin, dan hal-hal seperti itu. Jadi kami memahami rasa sakitnya," ucap Powell.

Powell bilang, kenaikan suku bunga acuan merupakan tekad untuk memulihkan stabilitas harga pangan. Kendati demikian, kenaikan suku bunga berarti meningkatkan biaya pinjaman, termasuk pinjaman hipotek dan pinjaman mobil.

"Jadi (kenaikan suku bunga) juga tidak akan menyenangkan. Tetapi, pada akhirnya semua orang lebih baik dengan harga yang stabil," ucap Powell.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan di Bakauheni, ASDP Siapkan Pelabuhan Alternatif

Di sisi lain, ekonomi AS masih berkinerja baik. Cukup baiknya kinerja perekonomian membuat The Fed memiliki ruang untuk menahan suku bunga lebih lanjut.

Komite Pasar Terbuka Federal bank sentral mengungkapkan, meskipun terjadi penurunan PDB di kuartal I-2022, pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis tetap kuat. Hal ini mendorong peningkatan lapangan pekerjaan yang kuat pula.

"Namun, komite sangat memperhatikan risiko inflasi," bebernya.

Karena masih memperhatikan risiko inflasi, The Fed juga tidak mengeluarkan proyeksi ekonomi baru. Namun, data pertemuan terakhir pada bulan Maret menunjukkan bahwa inflasi, pertumbuhan upah, atau laju perekrutan mulai melambat.

Baca juga: Wall Street Menguat Tajam Usai Pengumuman Kenaikan Suku Bunga The Fed

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com