Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pemudik Gunakan Kendaraan Pribadi, Pengguna Jalan Tol Naik 11,8 Persen

Kompas.com - 10/05/2022, 18:17 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan survei Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), moda transportasi yang paling banyak digunakan sebesar 46,6 persen adalah kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, perkiraan tersebut terbukti pada pelaksanaan mudik Lebaran 2022 ini.

"Masyarakat lebih senang untuk melakukan pergerakan perjalanan darat khususnya menggunakan kendaraan pribadi. Apa yang kita riset bahwa kendaraan pribadi 47 persen memang terbukti," ujar Budi Karya saat menutup Posko Angkutan Lebaran 2022, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Pungli di Menara Suar Anyer, Kemenhub: Kami Tidak Mentolerir Perbuatan ASN yang Melanggar Hukum

Tol jadi pendorong warga mudik dengan kendaraan pribadi

Menurutnya, dengan dibangunnya jalan tol di Pulau Jawa dan Sumatera menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Apalagi sudah 2 tahun ini masyarakat dilarang mudik sehingga ingin mencicipi mudik melalui jalan tol supaya dapat memangkas waktu perjalanan.

Oleh karenanya, pada periode mudik Lebaran 2022 terjadi peningkatan pengguna jalan tol sekitar 11,8 persen.

"Kita mencatat di Jabodetabek terdapat kenaikan saudara-saudara kita menggunakan jalan tol kurang lebih 11,8 persen. Ini suatu jumlah yang besar apalagi ada kecenderungan keberangkatan dari para pemudik itu pada waktu-waktu tertentu," ucapnya.

Baca juga: Janji Menhub Gratiskan Tarif Tol dan Tantangan Mudik Lebaran

Pemudik dengan motor berkurang

Selama pelaksanaan mudik Lebaran 2022 juga terlihat pemudik sepeda motor berkurang. Hal ini terlihat dari menurunnya angka kecelakaan lalu lintas sebesar 45 persen.

Pasalnya, selama ini mayoritas kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat mudik Lebaran disebabkan oleh pengendara sepeda motor. Untuk itu, pemerintah selalu mengimbau bahayanya mudik menggunakan sepeda motor.

"Artinya komunikasi yang kita lakukan kepada masyarakat seyogyanya tidak melakukan kegiatan mudik dengan motor itu didengar oleh masyarakat. Oleh karenanya, saya sampaikan terimakasih ke pemudik yang tidak menggunakan motor," kata dia.

Evaluasi angkutan mudik Lebaran 2022

Selain kepada kepolisian lalu lintas yang berhasil menekan angka kecelakaan, dia juga berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah bekerja dan berkoordinasi selama periode mudik Lebaran 2022.

Dengan ditutupnya Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2022 ini, dia meminta agar dilakukan evaluasi terkait angkutan Lebaran ini agar bisa menjadi catatan untuk diperbaiki saat mudik Lebaran berikutnya.

"Terdapat beberapa kekurangan (dalam pelaksanaan Angkutan Lebaran 2022), wajib kita lakukan suatu evaluasi dan evaluasi itu kita sudah tugaskan kepala badan kebijakan transportasi untuk melakukan penelitian lalu kita melakukan evaluasi. Evaluasi itu akan kita sampaikan ke presiden untuk ditindaklanjuti," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com