Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Diresmikan Presiden, Menhub Cek Kondisi 3 Pelabuhan dan 1 Kapal di Sulawesi

Kompas.com - 08/06/2022, 18:49 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kondisi Pelabuhan Kaledupa, Pelabuhan Tomia, dan Pelabuhan Binongko di Sulawesi serta satu unit Kapal KMP Sultan Murhum II.

Ketiga pelabuhan penyeberangan dan satu unit kapal ro-ro tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden pada Kamis (9/6/2022).

Budi mengatakan, pembangunan ketiga pelabuhan tersebut menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Ketiga pelabuhan penyeberangan perintis tersebut dikerjakan dalam waktu dua tahun dan selesai dibangun pada 2021.

Baca juga: Hampir Rampung, Pelabuhan Sanur Ditargetkan Beroperasi September 2022

Pelabuhan Kaledupa, Pelabuhan Tomia, dan Pelabuhan Binongko ini memiliki panjang dermaga 82 meter, kedalaman kolam minus 5 meter, kapasitas sandar 1.000 GRT, tipe dermaga dolphin, dan tipe bongkar muat plengsengan.

"Keberadaan pelabuhan ini sangat dibutuhkan untuk melancarkan konektivitas di Wakatobi dan sekitarnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Sementara, kapal KM Sultan Murhum II melayani angkutan penyeberangan perintis rute Kamaru–Kaledupa, Kaledupa–Tomia, dan Tomia–Binongko. Kapal ini mulai beroperasi sejak 2 Mei lalu dengan 4 kali trip dalam seminggu.

Kapal ini dibangun oleh PT Industri Kapal Indonesia sejak September 2020 dan selesai dibangun pada Desember 2021 dengan nilai Rp 39,3 miliar.

Adapun bobot kapal ini seberat 500 GT, memiliki panjang 46,80 meter, kecepatan 13 knot, serta berkapasitas 262 penumpang dan kendaraan 16 truk sedang dan 26 kendaraan kecil.

Dia menjelaskan, saat ini angkutan penyeberangan di Sulawesi Tenggara melayani 11 lintasan perintis yang terdiri dari 9 lintas dalam provinsi dan 2 lintas antar provinsi serta memiliki 7 kapal penyeberangan.

Sementara di Wakatobi, Sulawesu Tenggara dilayani oleh dua kapal, yaitu KMP Bahtera Mas II dan KMP Sultan Murhum II yang akan diresmikan besok.

Kedua kapal ini akan melayani lintas penyeberangan di Kabupaten Wakatobi dengan rute Wanci–Kaledupa–Tomia–Binongko PP.

Pada tahun ini, Kemenhub memberikan subsidi sebesar Rp 17,9 miliar untuk pelayanan kapal penyeberangan di Wakatobi yang dioperatori oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Adapun tarif angkutan penyeberangan di Wakatobi untuk lintas penyeberangan Wanci–Kaledupa sebesar Rp 70.000 per orang dan kendaraan golongan I Rp 24.000, lintas Kaledupa-Tomia sebesar Rp 62.000 per orang dan kendaraan golongan I Rp 20.000, dan lintas Tomia-Binongko sebesar Rp 32.000 per orang dan kendaraan golongan I Rp 10.000.

Sebagai informasi, Wakatobi merupakan akronim nama dari empat pulau di tenggara Sulawesi yaitu, Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Pulau ini menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang tengah dikembangkan. Kemenhub berkomitmen mendukung tumbuhnya titik ekonomi baru melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi untuk membuka konektivitas antar wilayah di Wakatobi dan sekitarnya.

Baca juga: Kemenhub dan JICA Sepakat Garap Proyek Baru di Pelabuhan Patimban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com