Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan 4 Perusahaan yang IPO di Awal Juli: SWID, ARKO, TRGU, CHEM

Kompas.com - 25/07/2022, 12:40 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan tercatat telah menyelesaikan proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli ini.

Tercatat pada awal pekan Juli ini, terdapat 4 perusahaan yang menyelesaikan proses IPO, yakni PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), dan PT Chemstar Indonesia (CHEM).

Keempat perusahaan tersebut bergerak di sektor yang berbeda, di mana SWID merupakan perusahaan properti, ARKO perusahaan infrastruktur, TRGU perusahaan konsumen primer, dan CHEM merupakan perusahaan bahan baku.

Lantas, bagaimana pergerakan sahamnya sejauh ini dan prospek keempat perusahaan tersebut?

Baca juga: Kondisi Pasar Masih Tidak Menentu, Sektor Saham Apa yang Layak Dikoleksi?

SWID

Emiten properti ini resmi tercatat di BEI pada 7 Juli 2022. SWID melakukan IPO di harga Rp 200 per saham, di mana perusahaan melepas 340 juta sahamnya.

Pergerakan SWID semenjak melantai di BEI, terpantau fluktuatif cenderung melemah. Setelah sempat menyentuh level Rp 216 per saham pada hari perdana perdagangan, SWID sempat anjlok ke level Rp 141 per saham pada 18 Juli kemarin.

Adapun pada pembukaan sesi perdagangan Senin (25/7/2022) hari ini, SWID diperdagangkan pada level Rp 185 per saham.

Dalam acara Kompas.com, Generasi Cuan Episode 13, Profesional trader Michael Yoh mengatakan, SWID merupakan emiten properti, yang bergerak khusus menyasar segmen masyarakat berpendapatan menengah ke atas.

Dengan kondisi perekonomian yang berangsur-angsur pulih, disertai konsumsi masyarakat meningkat, sektor properti dinilai prospektif ke depan. Oleh karenanya, Michael bilang, SWID memiliki prospek positif.

"Sebagaimana kita tahu, aktivitas perkantoran sudah mulai pulih, liburan meningkat, jadi SWID memiliki prospek bagus," ujar dia, dalam video Kompas.com, Generasi Cuan Episode 13, dikutip Senin (25/7/2022).

Link video bisa klik di sini

Baca juga: Saraswati Indoland Targetkan Marketing Sales Capai Rp 100 Miliar

ARKO

ARKO merupakan emiten infrastruktur, yang bergerak khusus pada sektor pembangkit listrik tenaga air. Perusahaan ini resmi tercatat di BEI pada 8 Juli kemarin.

Emiten ini melakukan IPO pada harga Rp 300 per saham. Semenjak melantai di BEI, ARKO terpantau terus bergerak menguat.

Bahkan jika dibandingkan harga IPO, ARKO telah menguat sekitar 40,6 persen sampai dengan sesi perdangan hari ini. Tercatat ARKO dibuka di level Rp 422 per saham pada perdagangan sesi hari ini.

Michael menilai, dengan fokusnya yang bergerak pada sektor energi baru terbarukan (EBT), ARKO menjadi emiten yang paling menarik dibanding 4 emiten yang melantai di BEI pada awal Juli ini.

Pasalnya, sektor EBT tengah menjadi primadona para investor. Sebab, sebagaimana diketahui isu keberlanjutan menjadi sorotan banyak pihak saat ini.

"ARKO bergerak di bidang pertambgangan tapi ESG, jadi ini prospek ke depan ini paling oke," kata Michael.

Untuk video lengkapnya silahkan klik di sini.

Baca juga: Melantai di BEI, PLTA Arkora Hydro Raup Rp 182,67 Miliar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com