Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Punya Asuransi Penyakit Kritis

Kompas.com - 02/08/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, beberapa jenis penyakit kritis ternyata sulit untuk terdeteksi sehingga kerap dijuluki silent killer. Contohnya, dikutip dari KOMPAS.com, penyakit jantung, kanker prostat, diabetes, dan hipertensi.

Jika terlambat untuk diobati, risiko besar akan menanti para penderitanya. Selain kematian, risiko ekonomi, seperti beban biaya pengobatan juga turut menghantui.

Oleh karena itu, kita memerlukan sebuah perlindungan agar penyakit kritis dapat dicegah dan diatasi dengan baik. Asuransi penyakit kritis adalah jawabannya.

Asuransi Penyakit Kritis

Dilansir dari Investopedia, asuransi penyakit kritis pertama kali dikembangkan pada tahun 1996. Pada saat itu, orang-orang mulai menyadari bahwa bertahan dari penyakit kritis membuat pasien memiliki tagihan medis yang sulit dibayarkan.

“Bahkan, dengan asuransi kesehatan yang terbaik di masanya, satu penyakit kritis dapat menjadi beban keuangan yang luar biasa,” ungkap Jeff Rosi, seorang Certified Financial Planner asal Amerika Serikat.

Meskipun seseorang sudah menyiapkan dana darurat dari jauh-jauh hari, biaya pengobatannya terkadang masih terbilang tinggi.

Masih dalam sumber yang sama, dikatakan bahwa asuransi penyakit kritis dapat membayar biaya yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan biasa. Dana asuransi ini biasanya sudah mencakup biaya perawatan penyakit, nonmedis, transportasi, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mana Lebih Penting, Asuransi Kesehatan atau Asuransi Jiwa?

Biaya polisnya juga tergolong murah, tergantung dari jumlah/luas tanggungan keluarga, jenis kelamin, usia, dan riwayat kesehatan keluarga.

Bagaimana, tertarik untuk mengikuti asuransi penyakit kritis? Jika belum, coba dengarkan siniar CUAN - Cari Untung Bareng Teman episode “Asuransi Penyakit Kritis”.

Bersama Dion Rafael, seorang Insurance Advisor, kita akan diajak mengenal dan membedakan asuransi kesehatan dengan asuransi penyakit kritis secara lebih dalam.

Tak hanya soal asuransi, siniar persembahan Medio by KG Media yang bekerja sama dengan Motion FM, part of KG Radio Network, ini juga akan memberikan tips berkualitas seputar bisnis, investasi, dan finansial lainnya!

Dengarkan CUAN - Cari Untung Bareng Teman di Spotify! Nantikan juga acara virtual menarik lainnya dari Medio by KG Media bersama Motion FM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com