JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengumumkan 24 startup yang terpilih pada 16 Juli 2022 lalu, HUB.ID Accelerator 2022 menyelenggarakan Business Mentoring untuk memberikan wadah bagi para startup untuk berdiskusi dengan mentor yang sesuai dengan bidang bisnis mereka.
Ketua Tim Business Matchmaking, Luat Sihombing menjelaskan objektif dari kegiatan Business Mentoring. Melalui kegiatan ini, HUB.ID Accelerator 2022 memfasilitasi startup-startup unggulan yang telah lolos dari tahap kurasi dan mempertemukan mereka dengan tim mentor dari berbagai bidang keahlian sehingga mereka dapat berinteraksi langsung dan menjaring network.
"Tidak hanya itu, para startup ini juga dapat secara langsung mendapatkan pembekalan ilmu dari tim mentor yang harapannya juga dapat menjadi batu loncatan peserta dalam membangun bisnisnya," ujarnya dalam siaran persnya, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Terjadi Deflasi 0,08 Persen pada Pekan Pertama Agustus 2022
Ada pun tim mentor dari program HUB.ID Accelerator 2022 terdiri dari 10 ahli yang berpengalaman dan memiliki portofolio bisnis, investasi serta keahlian.
Ada Markus Rahardja (CIO BRI Ventures) dan Hendra Kwik (CEO Fazz Financial) yang akan menjadi mentor untuk Verihubs, Djoin, Finku dan Ayo Kenalin dari vertikal Financial Services, Rama Raditya (CEO Qlue) dan Marshall Pribady (CEO PrivyID) sebagai mentor untuk Kecilin, Mallsampah, Nodeflux, Rekamin, Prosehat, Prospero, Yippy dan Amtiss dari vertikal B2B/ Enterprise Solution serta Eric Dharma (President Waresix) dan William Gozali (Head Insignia) selaku mentor untuk Quipster, Avter, MileApp dan Jwalaku dari vertikal Logistics.
Selain itu, ada juga Arip Tirta (President Evermos) dan Kenneth Li (Partner MDI SG) selaku mentor untuk JasaConnect, Looyal, Amoda dan Prieds dari vertikal SME Enabler dan yang terakhir, Pamitra Wineka (CEO TaniHub) dan Aldi Hartanto (Partner Arise Fund) yang akan menjadi mentor untuk PasarMIKRO, Eratani, Grouu dan Tumbasin dari vertikal Agri & Aquaculture.
CEO Fazz Financial Hendra Kwik dan mentor dari startup lokal di bidang Financial Services, membagikan kiat kiat penggalangan dana bagi startup khususnya di masa-masa sulit seperti pandemi.
Baca juga: Dalam Sepekan, Rp 800 Miliar Modal Asing Keluar dari Indonesia
“Saya melihat bahwa masih banyak sekali pasokan modal untuk startup tahap awal yang jumlahnya belum terlalu banyak, jadi akan ada demand yang masif juga. Namun, para pemodal akan menaruh perhatian lebih pada valuation, unit economics, fundamentals serta gross profit. Jadi, saran saya untuk para startup yang sedang mencari modal adalah agar dapat mengerti betul hal-hal ini serta bagaimana cara untuk do more with less," bebernya.
CEO Tanihub dan mentor bagi startup-startup dari vertikal Agri & Aquaculture Pamitra Wineka juga menjelaskan tentang visi, eksekusi, dan budaya di bisnis startup.
Dia bilang sangat penting bagi para startup untuk memiliki fokus akan satu hal dan tidak tergoda akan banyaknya potensi yang ada di market.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.