Ia menambahkan, terkait dengan bendungan masih banyak usulan untuk membangun yang baru. Namun demikian, pihaknya tetap fokus menyelesaikan program 61 bendungan.
Ia menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan pembangunan baru di luar daftar yang telah ada. Hal ini lantaran, sejumlah pembangunan dari total 61 bendungan saja masih berpotensi mengalami pergeseran waktu penyelesaian sampai tahun 2025.
Selengkapnya baca di sini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraannya tidak menyinggung sama sekali mengenai penyesuaian gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Justru Jokowi menyampaikan APBN akan berfokus terhadap kesehatan, bantuan sosial (bansos), pendidikan, dan infrastruktur.
Belanja negara pada tahun depan, di RAPBN disediakan sebesar Rp 3.041,7 triliun. Meliputi belanja pemerintah pusat Rp 2.230 triliun serta alokasi dana transfer ke daerah sebesar Rp 811,7 triliun.
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp 169,8 triliun atau 5,6 persen dari belanja negara. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)," katanya, dikutip Rabu (17/8/2022).
Kemudian anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Dalam jangka panjang, Jokowi berharap mampu memotong rantai kemiskinan. Lebih lanjut Kepala Negara menyebutkan, sebesar Rp 608,3 triliun dialokasikan untuk pendidikan. Hal ini untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Selengkapnya baca di sini
Pemerintah masih menahan harga pertalite meski harga minyak dunia melonjak. Hal itu karena pemerintah masih memberikan subsidi pertalite.
Lantas berapa harga pertalite jika tidak disubsidi oleh pemerintah?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan harga keekonomian sejumlah bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) masih lebih tinggi dari harga yang dijual di SPBU. Ia mencontohkan, dua jenis BBM yang harganya masih lebih rendah dari nilai keekonomiannya ialah Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92).
Saat ini kata Airlangga, harga keekonomian Pertalite sudah mencapai Rp 13.150 per liter. Sementara di SPBU, Pertalite masih dijual Rp 7.650 per liter. Akibatnya, selisih harga harus ditanggung pemerintah lewat skema subsidi.
"(Sementara) Harga keekonomian Pertamax Rp 15.150 per liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500 per liter," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut Airlangga mengklaim, harga bensin di Indonesia saat ini masih lebih rendah dibanding sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan data yang Ia miliki, di Thailand rata-rata harga BBM dipatok Rp 19.500, Vietnam Rp 16.645 per liter, dan Filipina Rp 21.352.
Selengkapnya baca di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.