Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sumbang Capaian Swasembada Pangan, Serapan KUR Pertanian Berhasil Tembus Rp 70,3 Triliun

Kompas.com - 21/08/2022, 16:10 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Wandha Nur Hidayat

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) semakin diminati petani untuk membantu pengembangan budidaya pertanian. Terlihat dari serapan KUR Pertanian yang mencapai Rp 70,3 triliun hingga Jumat (19/8/2022), dari target penyerapan sebesar Rp 90 triliun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan KUR Pertanian ditujukan bagi para petani untuk memperkuat permodalan dalam mengembangkan usaha tani yang sedang digeluti.

“Oleh karena itu, KUR Pertanian ini turut menyumbang pencapaian swasembada pangan yang berhasil diraih pemerintah selama tiga tahun berturut-turut,” ungkap Mentan SYL dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (21/8/2022).

Dengan memanfaatkan KUR Pertanian, lanjut Mentan SYL, petani dapat memiliki ketahanan yang cukup baik dalam mengembangkan budidaya pertanian yang berorientasi pada peningkatan produktivitas.

Baca juga: KUR Pertanian Tembus Rp 46,6 Triliun, Ini Pesan Mentan SYL untuk Petani

“Dapat diartikan KUR Pertanian ini membantu pemerintah dalam mewujudkan program ketahanan pangan dalam menghadapi krisis dan berkontribusi mencapai swasembada pangan,” ujar Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan, Ali Jamil, mengatakan serapan KUR Pertanian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada saat ini, serapan KUR Pertanian sudah mencapai 78,1 persen atau Rp 70,3 triliun dari target Rp 90 triliun.

“Jumlah debitur sebanyak 1,7 juta orang yang tersebar ke dalam beberapa sektor, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, serta kombinasi pertanian dan jasa pertanian,” jelas Ali.

Baca juga: Semakin Diminati Petani, Serapan KUR Pertanian Tembus Rp 39,337 Triliun

Sebagai informasi, tanaman pangan berhasil memperoleh realisasi sebesar Rp 19,3 triliun dengan debitur sebanyak 547.044 orang, lalu sektor hortikultura memperoleh realisasi sebesar Rp 8,3 triliun dengan debitur sebanyak 239.732 orang.

Kemudian sektor perkebunan memperoleh realisasi sebesar Rp 23,8 triliun dengan debitur sebanyak 427.990 orang, lalu sektor peternakan sebesar Rp 12,2 triliun dengan debitur sebanyak 313.553 orang.

Sementara sektor pertanian memperoleh realisasi sebesar Rp 5,6 triliun dengan debitur sebanyak 176.127 orang, dan sektor jasa pertanian memperoleh realisasi sebesar Rp 916 miliar dengan debitur 20.498 orang.

Baca juga: Permudah Petani Budi Daya Pertanian, Kementan Dorong Pembuatan Klaster KUR Pertanian

“Jumlah ini akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Kami terus mendorong agar petani dapat terus memanfaatkan KUR Pertanian agar budidaya pertanian mereka dapat berkembang lebih maksimal lagi,” ujar Ali.

Tak hanya itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen PSP) Kementan, Indah Megahwati, mengatakan KUR Pertanian membantu petani mendapatkan akses modal yang mudah dari perbankan. Menurutnya, selama ini petani mengalami kesulitan untuk mengakses permodalan ke perbankan.

“KUR Pertanian memudahkan para petani dalam mengakses perbankan. Tentu saja dengan bunga yang ringan dan proses pengembalian yang cukup ringan. Jadi, KUR Pertanian ini memang diperuntukkan bagi petani dalam membantu mengembangkan budidaya dan usaha tani mereka,” kata Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com