Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh 18 Persen, Kredit UMKM Juli 2022 Tembus Rp 1.299 Triliun

Kompas.com - 01/09/2022, 10:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejak Desember 2021, pertumbuhan kredit UMKM terus melampaui level pra pandemi Covid-19. Per Juli 2022, kredit UMKM tumbuh signifikan yakni 18,08 persen secara tahunan.

Kini porsi kredit UMKM terhadap total kredit lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Total kredit UMKM per Juli 2022 mencapai Rp 1.299,4 triliun atau 21 persen dari total kredit perbankan.

Hal ini dipaparkan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada hari ini (31/8/2022).

Baca juga: Ini 6 Jurus OJK Lindungi Investor Pasar Modal

Mahendra menjelaskan, seiring dengan pertumbuhan kredit tersbeut, sektor UMKM juga mencatatkan penurunan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. Pada Juli 2022 restrukturisasi kredit UMKM sisa Rp 196,46 triliun, menurun dari bulan sebelumnya yang masih sebanyak Rp 204,1 triliun.

"Secara umum restukturisasi keseluruhan turun, diikuti juga dengan restrukturisasi UMKM yang pada puncaknya mencapai Rp 335 triliun. Saat ini berada berada di bawah Rp 200 triliun, ini menunjukan cukup besar UMKM yang telah menyelesaikan program restukturisasi," jelasnya.

Segmen UMKM kecil memiliki porsi restrukturisasi yang paling besar yaitu Rp 78,2 triliun atau 14 persen dari total restrukturisasi UMKM.

Kemudian secara agregat total kredit kualitas rendah atau kolektabilitas 2 hingga kolektabilitas 5 turun menjadi Rp 120,4 triliun dibandingkan Juni 2022 yang masih Rp 124,3 triliun.

Dari total kredit kualitas rendah tersebut, sebanyak Rp 48,6 triliun di antaranya ialah UMKM, dengan porsi terbesar dari UMKM kecil.

Dia mengatakan, sektor akomodasi dan makanan-minuman (mamin) di UMKM memiliki porsi restruktruisasi kredit Covid-19 yang terbesar, yaitu 14,18 persen.

Tidak hanya itu, sektor akomodiasi dan mamin di UMKM ini besaran kredit macetnya (non performing loan/NPL) juga di atas batas 5 persen.

"Sektornya juga tidak berbeda dari sektor yang terjadi di dalam keseluruhan program restrukturisasi yaitu akomodasi dan mamin," kata Mahendra.

Baca juga: Luhut Minta BI dan OJK Terus Kembangkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com