Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertekan Kenaikan Harga BBM, Rupiah Pagi Melemah

Kompas.com - 05/09/2022, 10:50 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada  perdagangan Senin (5/9/2022) dibuka menguat. Namun, tidak berselang lama nilai tukar rupiah langsung bergerak di zona negatif.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.889 per dollar AS, menguat dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.896 per dollar AS.

Setelah dibuka menguat, nilai tukar rupiah langsung terkoreksi bahkan sempat menyentuh Rp 14.935 per dollar AS. Sampai dengan pukul 10.10 WIB nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.921 dollar AS, melemah 25 poin atau 0,17 persen.

Baca juga: Tak Berlaku, Ini Detail Uang Rupiah Pecahan Rp 300.000 dan Rp 850.000

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi berpotensi menjadi pemberat rupiah pada pekan ini. Sebab, harga BBM subsidi yang lebih tinggi berpotensi mengkerek tingkat inflasi, sehingga pada akhirnya berdampak ke pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kenaikan BBM akan menaikkan harga barang konsumsi sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat yang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi," ujar dia, kepada Kompas.com, Senin.

Namun demikian, Ariston menilai, dampak kenaikan harga BBM terhadap pasar keuangan bisa ditekan. Ini bisa dilakukan dengan meminimalisasi gejolak sosial di masyarakat.

Dari sisi eksternal, sentimen bank sentral The Federal Reserve (The Fed) juga dinilai masih mendongkrak indeks dollar AS, yang dinilai sebagai safe haven. Ini kemudian membuat banyak mata uang tertekan pagi hari ini.

Terpantau sejumlah mata uang Asia terkoreksi pagi hari ini, mulai dari yen Jepang (0,07 persen), dollar Taiwan (0,40 persen), won Korea Selatan (0,60 persen), peso Filipina (0,32 persen), rupee India (0,31 persen), ringgit Malaysia (0,04 persen), hingga baht Thailand (0,20 persen).

"Sentimen The Fed juga masih besar di pasar keuangan yang membuat dollar AS masih menguat terhadap nilai tukar lainnya," ucap Ariston.

Baca juga: BI Perkirakan Nilai Tukar Rupiah Bisa Mencapai Rp 15.200 pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com