Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal BSI Jadi BUMN, Stafsus Erick Thohir Klarifikasi: Prosesnya Masih Panjang

Kompas.com - 30/09/2022, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang menyebut proses Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi BUMN sudah finalisasi.

Dalam klarifikasinya, Arya menjelaskan bahwa saat ini stasus BSI sudah memiliki saham merah putih, dan itu merupakan bentuk kontrol pemerintah.

“Saya klarifikasi soal status BSI kemarin, saat ini saham merah putih sudah ada di BSI, dan itu merupakan kontrol pemerintah terhadap BSI, dan itu sangat kuat,” kata Arya kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

Arya mengatakan, posisi BSI saat ini sudah mirip dengan BUMN lainnya. Dia juga mengungkapkan, melalui saham merah putih, saat ini pemerintah memiliki kontrol penuh terhadap BSI.

“Sebenarnya membuat posisi BSI sudah hampir mirip dengan BUMN lainnya,” lanjut Arya.

Baca juga: Soal BSI Jadi BUMN, Stafsus Erick Thohir: Tinggal Finalisasi

Arya sebelumnya mengatakan, proses BSI menjadi BUMN tinggal finalisasi dan tidak membutuhkan waktu lama.

Arya juga mengatakan, meskipun sudah memiliki satu lembar saham merah putih, namun BSI bukanlah benar-benar perusahaan BUMN, sehingga pemerintah tidak tidak memiliki “kontrol penuh” kepada BSI.

“Kita lihat BSI ini bisa berkembang dan ada peluangnya. Kita (dorong) jadikan BSI sebagai BUMN. Sudah finalisasi, mudah-mudahan sebentar lagi," kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: BSI Akui Bakal Akuisisi Bank Syariah Lain demi Perluas Layanan

Dalam klarifikasinya, Arya juga menyebut bahwa proses BSI menjadi BUMN masih berjalan saat ini. Dia bilang, proses ini masih panjang, dan butuh waktu lama.

“Jadi, kalau proses mengenai BSI akan menjadi BUMN, itu prosesnya masih panjang. Butuh waktu lama dan mungkin kita tidak tergesa-gesa saat ini. Sehingga, diharapkan informasi mengenai BSI sudah clear,” tegas Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com