Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Pesan WhatsApp Mengatasnamakan Lowongan Kerja Tokopedia, Ini Kata Manajemen

Kompas.com - 05/10/2022, 10:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar pesan berantai di aplikasi chat WhatsApp mengatasnamakan Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Tokopedia Indonesia.

Kompas.com pun mendapatkan pesan tersebut yang berisi tentang lowongan kerja paruh waktu dengan gaji harian mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 2 juta.

Dalam pesan tersebut Kompas.com juga diminta untuk membalas pesan tersebut dengan mengetik angka "1" jika tertarik dengan pekerjaan yang ditawarkan tersebut. Bahkan disertai juga link WhatsApp yang diklaim terhubung dengan Manager Tokopedia.

Baca juga: PT Telkom Buka 22 Lowongan Kerja, Cek Link dan Informasinya di Sini

Menaggapi hal tersebut, Tokopedia memastikan, informasi lowongan kerja yang beredar melalui pesan berantai WhatsApp dan mengatasnamakan Departemen SDM Tokopedia Indonesia adalah hoaks.

Head of Recruitment Tokopedia Lita Rosalia mengatakan, banyak beredar penipuan lowongan kerja mengatasnamakan Tokopedia.

Menurut Lita, langkah awal untuk menghindari terjebak lowongan kerja palsu yang mencatut nama Tokopedia adalah mengecek sumber informasinya.

"Jika menerima tawaran pekerjaan yang mengatasnamakan Tokopedia, pastikan posisi yang ditawarkan ada di kanal resmi Tokopedia, seperti website, Instagram @InsideTokopedia atau LinkedIn Tokopedia," kata Lita, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Apabila menerima informasi lowongan kerja Tokopedia melalui email, Lita meminta masyarakat untuk mengecek domain email yang digunakan.

Baca juga: Astra Honda Motor Buka Banyak Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

"Tokopedia hanya akan mengirimkan email dari domain @tokopedia.com. Harap waspada apabila menerima email dari domain lain, seperti @tokopedia.co.id, @gmail.com dan lain-lain karena itu pasti bukan dari Tokopedia," ucapnya.

Lita juga meminta masyarakat untuk mewaspadai tautan phishing, dan tidak sembarangan mengeklik link lowongan kerja yang mengatasnamakan Tokopedia.

"Saat menerima pesan dari perekrut, baik melalui email, SMS, WhatsApp atau kanal lainnya, berhati-hatilah terhadap link penipuan atau phishing," kata Lita.

"Jangan asal klik link yang diterima melalui pesan dari perekrut yang mengatasnamakan Tokopedia. Pastikan dahulu perekrut adalah betul dari pihak Tokopedia," sambung dia.

Lita juga menegaskan, Tokopedia tidak pernah mencantumkan nominal gaji saat menawarkan pekerjaan, apalagi lewat pesan singkat.

"Penawaran gaji hanya akan disampaikan saat kandidat lulus dari berbagai tahapan seleksi. Surat penawaran juga akan diberikan lewat email resmi dengan domain @tokopedia.com," ujar Lita.

Lita menambahkan, Tokopedia tidak pernah memungut biaya apa pun selama proses rekrutmen.

"Hati-hati jika ada pihak yang mengatasnamakan Tokopedia dan meminta biaya saat proses perekrutan. Proses rekrutmen di Tokopedia 100 persen gratis," kata Lita.

Baca juga: BRI Buka Lowongan Kerja hingga 11 Oktober 2022, Simak Kualifikasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com