Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: RI Masih Perlu Waspadai Risiko Inflasi

Kompas.com - 17/10/2022, 15:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia masih perlu mewaspadai risiko kenaikan inflasi. Hal ini mengingat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap tarif angkutan masih akan berlanjut.

"Indonesia masih harus mewaspadai risiko inflasi," ujarnya dalam Webinar 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja Forum Dialog: Economic Outlook 2023, Senin (17/10/2022).

Ia mengatakan, pada September 2022 laju inflasi Indonesia tercatat sebesar 5,95 persen secara tahunan (year on year/yoy). Utamanya disumbang oleh kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif angkutan.

Baca juga: Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi Kedua di G20

Namun, laju inflasi pada bulan lalu tertahan karena adanya penurunan harga pada sejumlah komoditas hortikultura, utamanya bawang merah dan aneka cabai.

"Untuk beras memang mengalami kenaikan di September, walaupun andil inflasinya mendekai nol persen, namun sedikit naik 0,04 persen," jelas Airlangga.

Melalui paparannya, dijelaskan bahwa inflasi September 2022 didorong oleh komponenan harga yang diatur pemerintah atau administered price (AP) dengan andil 1,11 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau 2,35 persen (yoy) terhadap inflasi nasional.

Baca juga: Menko Airlangga: Pajak Karbon Berlaku Mulai 2025

Kenaikan inflasi administered price itu terutama disumbang kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang mulai berlaku 3 September 2022. Rinciannya, secara tahunan bensin memiliki andil inflasi 1,13 persen dan solar andilnya 0,04 persen.

Seiring dengan kenaikan BBM, tarif angkutan kota memiliki andil inflasi 0,10 persen, tarif angkutan antar kota 0,03 persen, tarif kendaraan roda dua online 0,03 persen, serta tarif kendaraan roda empat online dengan andil 0,02 persen.

Baca juga: Terpapar Sentimen Inflasi AS, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.400 per Dollar AS

Upaya pengendalian inflasi dari sisi moneter

Airlangga mengatakan, upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dari sisi moneter oleh Bank Indonesia dengan kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin. Menurutnya, koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI telah membuat laju inflasi cukup terkendali di 5,95 persen.

"Sehingga inflasi nasional mampu terjaga secara moderat pada angka 5,95 persen pada bulan September," ucapnya.

Baca juga: BI Perkirakan Inflasi Oktober 2022 Capai 0,05 Persen

Sebelumnya, Airlangga juga menyatakan bahwa tarif angkutan masih akan menjadi penyumbang inflasi di Oktober 2022. Hal itu dikarenakan sejumlah daerah belum menerapkan kenaikan tarif seiring naiknya harga BBM.

Inflasi tarif angkutan diperkirakan masih akan dirasakan pada bulan Oktober, melihat beberapa daerah belum melakukan penyesuaian tarif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).

Kendati demikian, dia berharap dampaknya tidak akan terlalu besar seiring dengan pemerintah daerah akan mulai merealisasikan kebijakan pengendalian inflasi seperti yang ditugaskan pemerintah pusat.

"Sebab mempertimbangkan daerah mulai dapat menjalankan program pengendalian inflasi termasuk bantuan di sektor transportasi maupun logistik, dari penggunaan dana belanja tidak terduga (BTT) maupun belanja wajib 2 persen dana transfer umum (DTU),” kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com