Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Mau Diperpanjang sampai Surabaya? Ini Kata Luhut

Kompas.com - 28/10/2022, 14:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya. Dengan kereta cepat ini, waktu tempuh dari Jakarta menuju Surabaya menjadi 4 jam.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tak menutup kemungkinan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut dilanjutkan.

Menurut Luhut, kehadiran kereta cepat akan membuat mobilitas masyarakat semakin efisien.

Baca juga: Soal Kereta Cepat, Menhub: Jika Berlanjut, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 4 Jam

"Tapi nanti kalau pemerintah akan melanjutkan ini (proyek kereta cepat) sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien," kata Luhut ditemui usai acara China Chamber of Commerce in Indonesia di Kuningan, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Terkait investor dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini, Luhut mengatakan, hal tersebut menyesuaikan dengan kondisi pembangunan.

"Ya nanti kita lihat saja. Kalau sudah nyaman dengan ini (China) ngapain ganti-ganti. Kan ganti-ganti istri juga enggak mau," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah tidak hanya membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Budi, pemerintah membuka kemungkinan untuk melanjutkan pembangunan kereta cepat hingga Surabaya.

Baca juga: Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya

"Kereta cepat juga gitu kok, bangun cuma Jakarta-Bandung ya banyak kok-nya, tapi kalau kita yakin ini akan kita bangun Jakarta-Surabaya," kata Budi dalam acara "Sustainable Smart Transportation" secara virtual, Kamis (27/10/2022).

Budi mengatakan, jika proyek kereta cepat  Jakarta-Surabaya ini berlanjut, waktu tempuh dari Jakarta menuju Surabaya hanya membutuhkan waktu 4 jam.

Ia mengatakan, konsep perencanaan kereta cepat ini dimulai dari Jakarta, Kawarang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya.

"Jadi kita kawal benar kereta cepat ini konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama, jadi rencananya itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Yogjakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. 4 jam mudah-mudahan bisa melaksanakan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, landasan-landasan rencana pembangunan kereta cepat ini harus dilaksanakan.

Ia mencontohkan, proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebelumnya sudah dibicarakan 15 tahun yang lalu dan baru kini berhasil dibangun.

"Jadi kita letakan dulu landasan itu, tahu MRT, itu sudah dibahas 15 tahun, pak Jokowi berani kita mulai pembangunan MRT dan terjadi dan bisa," ucap dia.

Baca juga: Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Diperpanjang sampai Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com