Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Tumbuh 5,72 Persen Kuartal III-2022, Menko Airlangga: Akibat Penanganan Pandemi yang Baik

Kompas.com - 07/11/2022, 19:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, laju ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,72 persen (year on year/yoy) pada kuartal III-2022 merupakan kinerja yang impresif. Sebab, RI tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah perekonomian global yang melemah.

"Di tengah perekonomian dunia yang terkoreksi ke bawah, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022, mencatatkan pertumbuhan impresif yaitu 5,72 persen," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).

Ia menjelaskan, pertumbuhan positif itu di topang dari sisi pengeluaran, yakni konsumsi rumah tangga tumbuh solid sebesar 5,39 persen. Kemudian pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tercatat tumbuh sebesar 4,96 persen.

Baca juga: Orang Kaya Belanja Barang Mewah, Pertumbuhan Ekonomi Ikut Terdongkrak

Sementara dari sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan mencapai 25,81 persen, serta akomodasi , makanan dan minuman yang tumbuh 17,83 persen.

"Ini seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakan akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali," kata Airlangga.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi secara spasial juga menguat, didorong beberapa daerah yang menunjukkan kinerja positif.

Terlebih, hampir seluruh provinsi laju pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi RI Dianggap Cerah dalam Kondisi Dunia yang Makin Memburuk...


Namun, diakuinya bahwa Pulau Jawa masih mendominasi kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional yang dengan porsi 56,3 persen.

"Di sisi lain, wilayah timur kinerjanya impresif. Sulawesi pertumbuhannya 8,2 persen secara tahunan. Demikian pula di Maluku dan Papua, juga pertumbuhannya impresif," kata dia.

Kendati demikian, Airlangga mengatakan, pemerintah akan tetap mewaspadai penurun harga komoditas dan pelemahan permintaan global. Sebab, selama ini perekonomian RI cukup diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas di pasar global.

"Tantangan ke depan yang perlu diwaspadai tentunya penurunan harga komoditas dan pelemahan permintaan global," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com