JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Neo Commerce Tbk menjadi salah satu bank yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun. Padahal, bank harus memenuhi aturan tersebut paling lambat pada akhir Desember 2022.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, saat ini perusahaan berada dalam pelaksanaan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue. Asal tahu saja, dalam aksi korporasi ini perusahaan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru, dan mengincar dana Rp 5 triliun.
Adapun salah satu alokasi dana yang didapat dari right issue akan digunakan emiten dengan kode saham BBYB itu untuk memperkuat modal inti. Selain itu, dana itu juga akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan, antara lain berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lain.
Baca juga: Daftar 18 Bank yang Belum Memenuhi Modal Inti Rp 3 Triliun Hingga September 2022
"Saat ini kami telah merampungkan proses registrasi pelaksanaan right issue dalam rangka pemenuhan modal inti, dan sedang menunggu persetujuan dari OJK," kata Tjandra, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/11/2022).
"Sehingga pemenuhan modal inti BNC akan tercapai di akhir bulan November ini," tambah dia.
Lebih lanjut Ia bilang, jelang pelaksanaan right issue, perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik, khususnya pada kuartal III-2022. Ini tercermin dari, fee based income Bank Neo Commerce yang tumbuh sebesar 342,03 persen secara tahunan menjadi Rp 254,1 miliar pada kuartal III-2022.
Baca juga: Bank Tidak Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun Akhir 2022, Terancam Turun Kelas atau Dipaksa Merger
Sedangkan dari sisi penyaluran kredit, bank digital itu mencatatkan kenaikan total kredit sebesar 131,77 persen secara tahunan, menjadi sebesar Rp 8,9 triliun. Hasilnya, pada sembilan bulan pertama 2022, pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78 persen atau menjadi Rp 1,09 triliun.
Adapun pada periode kuartal III-2022 saja, Bank Neo Commercesebenarnya membukukan laba bersih sebesar Rp 10,1 miliar. Namun, secara keseluruhan, BNC masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 601,2 miliar.
"BNC sebagai bank umum dan juga perusahaan terbuka, tentunya berkomitmen untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti," ucap Tjandra.
Baca juga: Ini yang Bakal Dilakukan OJK Jika Bank Tak Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun Hingga Akhir 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.