Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi, Bagaimana Dengan Bunga Perbankan?

Kompas.com - 17/11/2022, 20:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) untuk keempat kalinya menaikkan suku bunga acuan yang kini berada di level 5,25 persen di November 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan moneter yang mengetat ini tentu mempengaruhi pergerakan suku bunga perbankan baik deposito maupun kredit.

Tercatat pada Oktober 2022, suku bunga deposito tenor 1 bulan naik menjadi 3,40 persen dari 2,89 persen pada Juli 2022.

Penyesuaian juga terjadi pada suku bunga kredit Oktober 2022 yang meningkat terbatas menjadi 9,09 persen dari 8,94 persen pada Juli 2022.

Baca juga: BI Kembali Kerek Suku Bunga, Rupiah Masih Lesu

Kendati demikian, dia bilang, kenaikan bunga perbankan ini masih terbatas saat ini meski suku bunga acuan BI telah naik sebesar 175 basis poin (bps) atau 1,75 persen sepanjang 2022.

"Masih terbatasnya kenaikan suku bunga tersebut seiring dengan likuiditas yang masih longgar yang memperpanjang efek tunda (lag effect) transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga dana dan kredit," ujar Perry saat konferensi pers virtual, Kamis (17/11/2022).

Dia menjelaskan, saat ini kondisi likuiditas perbankan cukup memadai. Hal ini terlihat pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang masih tinggi pada Oktober 2022 mencapai 29,46 persen dan meningkat dari bulan sebelumnya.

"(Rasio AL/DPK) ini tertinggi dalam sejarah. Bahkan sebelum Covid-19 paling tinggi, rasio AL/DPK paling tinggi adalah 21 persen," ungkapnya.

Baca juga: BI Turunkan Proyeksi Inflasi 2022 Jadi 5,6 Persen


Menurutnya, likuiditas perbankan pada Oktober 2022 tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan DPK sebesar 9,41 persen yoy dan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan net ekspansi pemerintah.

Peningkatan DPK terjadi pada kelompok korporasi dan rumah tangga sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.

"Hasil simulasi BI menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga. Namun, potensi dampak dari sejumlah faktor risiko, baik dari sisi kondisi makroekonomi domestik maupun gejolak eksternal, tetap perlu diwaspadai," ucapnya.

Selain itu, permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) September 2022 tetap tinggi sebesar 25,09 persen. Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada September 2022 yang tercatat 2,78 persen (bruto) dan 0,77 persen (neto).

Baca juga: BI Turunkan Proyeksi Inflasi 2022 Jadi 5,6 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com