Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Sambut 2023, OY! Indonesia Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 16/12/2022, 11:58 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Layanan teknologi finansial OY! Indonesia siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023. Sebagai langkah dan upaya, perusahaan menunjuk Ronald Waas sebagai Dewan Komisaris baru per November 2022.

Sebagai informasi, Ronald Waas merupakan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016.

Dengan berbekal latar belakang pendidikan antara lain dalam bidang Economic Policy Management dari Columbia University, Ronald hingga kini masih dipercaya menjadi komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kredit Biro Indonesia Jaya, dan PT Berdikari Manajemen Investasi.

Baca juga: Agar Usaha Makin Cuan, Terapkan 4 Strategi Customer Centric dari OY! Indonesia Berikut

Berbekal hal tersebut, Ronald akan turut serta mendedikaskan pengalaman dan pengetahuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional bersama OY! Indonesia.

“Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat menjadi bagian dari OY! Indonesia sebagai perusahaan teknologi finansial persembahan anak bangsa yang didedikasikan bagi masyarakat dan khususnya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Dengan kepercayaan itu, dirinya berharap dapat terus berkontribusi secara positif bagi ekonomi Indonesia bersama dengan seluruh jajaran dan karyawan OY! Indonesia.

“Kami menyambut dengan antusias atas bergabungnya Ronald Waas dalam keluarga besar OY! Indonesia. Dengan pengalaman luas dan keahlian kuat pada pembangunan infrastruktur keuangan, kami percaya bahwa ia dapat bersinergi untuk meningkatkan performa OY! Indonesia dalam berkontribusi pada pergerakan ekonomi nasional,” ujar CEO dari OY! Indonesia, Jesayas Ferdinandus.

Melalui jajaran kepemimpinan yang semakin kuat dan inovatif,, lanjut Jesayas, OY! Indonesia siap memenuhi dan mendukung kebutuhan transaksi masyarakat sebagai money movement untuk menjembatani proses finansial, baik secara tunai maupun nontunai, untuk memenuhi kebutuhan individu sehari-hari.

Baca juga: Startup Fintech OY! Indonesia Dapat Suntikan Dana Rp 443 Miliar

Tak hanya itu, pihaknya juga siap memenuhi keperluan bisnis dari berbagai institusi, mulai dari berbagai bank umum, bank digital, perr to peer (P2P) lending, e-money, dan perusahaan teknologi finansial lainnya.

Jawab tantangan ekonomi global

Ronald memaparkan bahwa 2023 yang disebut-sebut sebagai tahun menantang bagi perekonomian global dapat diupayakan jalan keluarnya, salah satunya lewat pendekatan teknologi finansial.

Ia menjelaskan bahwa prakiraan situasi ekonomi global yang semakin menantang harus menjadi motivasi bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan, bertumbuh positif, dan menjadi pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan perubahan situasi.

“Di era digitalisasi saat ini, penggunaan teknologi merupakan jawaban tepat untuk melancarkan segala proses bisnis, baik secara perniagaan maupun transaksi finansial yang semakin mempercepat perputaran pendapatan bisnis,” ujarnya.

Perlu diketahui, pemerintah Indonesia kerap mengupayakan berbagai dukungan untuk memulihkan sekaligus memperkuat pertahanan ekonomi nasional.

Salah satunya, dengan mendorong pertumbuhan industri bisnis di Indonesia, baik untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga korporasi yang memiliki peranan penting pada pendapatan nasional.

Data McKinsey yang dipublikasi pada 2022 menyebut pertumbuhan bisnis di Indonesia dari sektor e-commerce masih cukup menjanjikan sebagai proyeksi bisnis pada 2023. Sebab, sektor ini membukukan nilai transaksi lebih dari Rp 700 triliun selama 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com