Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bakal Pangkas Produksi Saat AS Dilanda Badai Musim Dingin, Harga Minyak Mentah Dunia Naik Lebih dari 2 Persen

Kompas.com - 24/12/2022, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan lebih dari 2 persen pada perdagangan Jumat (23/12/2022) waktu setempat atau Sabtu pagi waktu Indonesia/WIB. Kenaikan harga minyak dunia disebabkan oleh rencana Rusia yang bakal memangkas produksi setelah kebijakan pembatasan harga oleh negara G7.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 2,22 dollar AS per barrel atau 2,7 persen, menjadi 83,20 dollar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di level 79,43 per barel, atau naik 2,49 persen.

Moskow berencana memangkas produksi minyak sebagai respon terhadap pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia. Hal ini mendorong kenaikan harga minyak dua kali sepekan di bulan ini.

Baca juga: Terpengaruh Suku Bunga AS hingga Covid-19 di China, Harga Minyak Dunia Turun Lebih dari 1 Persen

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, rencananya, Rusia akan memangkas 5 hingga 7 persen produksi minyak mentah pada awal 2023 sebagai tanggapan atas batasan harga.

Dengan respons Rusia tersebut, diperkirakan ekspor minyak Baltik Rusia bisa mengalami penurunan 20 persen pada Desember ini. Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan sanksi dan batasan harga minyak mentah Rusia mulai 5 Desember.

Baca juga: Kekhawatiran Badai Musim Dingin AS Buat Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Badai musim dingin landa AS

Di sisi lain, badai musim dingin yang dahsyat melanda seluruh wilayah Amerika Serikat.

Hal ini memaksa ribuan pembatalan penerbangan, selama musim liburan akhir tahun.

"Harga minyak mentah lebih tinggi karena pedagang energi fokus pada tanggapan Moskow terhadap pembatasan harga minyak Rusia dan bukan ribuan pembatalan penerbangan yang akan mengganggu perjalanan liburan," kata analis OANDA Edward Moya.

Baca juga: Eropa Diprediksi Bakal Hadapi Krisis Energi Tahun Depan

 


Pada hari Kamis, harga patokan minyak turun karena penerbangan dibatalkan. Badai juga mengganggu rencana pengendara untuk melakukan perjalanan selama Natal dan Tahun Baru, tetapi permintaan minyak untuk pemanas dapat meningkat karena cuaca ekstrem.

“Ketika persediaan minyak mentah AS turun dan badai musim dingin melanda AS, suhu dingin diperkirakan akan meluas ke selatan ke Texas, Florida, dan negara bagian Timur. Permintaan minyak pemanas akan melonjak,” kata Leon Li, seorang analis di CMC Markets.

Baca juga: Dunia Hadapi Krisis Energi Terburuk, Transisi Energi Perlu Segera Terlaksana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com