JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mendukung peremajaan sarana KRL yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, dukungan ini disampaikan Kemenhub dalam bentuk surat rekomendasi teknis yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian dengan tanggal 19 Desember 2022.
"Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024, mengingat usia pakainya yang sudah terlalu lama," kata Adita dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2023).
Adita mengatakan, kebutuhan pengadaan KRL muncul untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang.
Baca juga: Dilema Impor KRL Bekas, Kebutuhan Mendesak tapi Belum Direstui Pemerintah
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dilaporkan oleh PT KCI, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi sudah menyentuh angka 336,3 juta orang penumpang pada 2019. Jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040.
"Guna mengakomodasi pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari 436 juta orang penumpang pada 2023, menjadi 517 juta orang pada 2026," ujarnya.
Adita menyadari ada kebutuhan lain dalam pengadaan sarana KRL ini yakni, pemanfaatan produk dalam negeri, dengan penggunaan produk PT Industri Kereta Api (INKA).
Namun, ia mengatakan, diperlukan solusi sementara untuk mengatasi lonjakan penumpang KRL sampai produk PT INKA selesai dan dapat digunakan untuk melayani penumpang.
Adapun masa produksi sarana kereta KRL baru oleh PT INKA membutuhkan waktu 2-3 tahun.
"Sehingga, sarana KRL bukan baru menjadi pilihan yang bijak menurut kami, sembari menunggu proses produksi dari INKA selesai," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.